(30/6/2013). Dan, akhirnya saya pun kembali berlabuh di kota ini.
Jam digital di android kesayanganku sudah menunjukkan pukul 08:15. Kapal Ferry yang
saya tumpangi dari pulau tempat tinggalku mulai merapat ke sisi kota yang menjadi
tujuan perjalananku hari ini. Pelabuhan Ujung, begitu orang-orang di kampungku biasa
menyebut tempat bersandarnya kapal yang saya tumpangi ini.
Suasana pelabuhan hari ini tampak sedikit lengang, tidak lagi seperti
4 atau 5 tahunan yang lalu. Masih segar dalam ingatan saya pada akhir 2008 hingga
awal 2009 lalu, pelabuhan ini masih menjadi satu-satunya jalur yang
menghubungkan pulau tempat tinggalku dengan kota yang merupakan Ibu Kota
Propinsi Jawa Timur ini. Begitu padatnya aktifitas pelabuhan pada masa itu. Setiap
harinya segala jenis kendaraan tumpah ruah memenuhi setiap kapal yang akan
diberangkatkan.
Selepas turun dari kapal penyebrangan saya pun langsung menuju
lokasi jasa penitipan kendaraan yang berada di salah satu sudut pelabuhan,
untuk menitipkan motor yang sengaja saya bawa dari rumah. Matahari masih belum
terlalu tinggi namun udara di sekeliling pelabuhan ini sudah menghantarkan hawa
pengap. Titik-titik keringat pun mulai membasahi pelipis, kaos, serta switer yang
saya kekenakan. Gerah.
Genap satu minggu sudah saya berada di tanah kelahiranku. Hari ini
adalah pertama kalinya saya keluar rumah, menempuh jarak perjalanan yang cukup
jauh untuk mengunjungi kota ini. Kota yang cukup banyak menyimpan memori masa
lalu saya. Selain pelabuhannya yang tampak semakin sepi, kota ini pada dasarnya
masih belum banyak berubah, hampir sepenuhnya sama seperti dua tahun lalu,
ketika terakhir kali saya mengunjunginya.
Perjalanan saya masih belum selesai, selanjutnya saya masih harus
naik bus kota dari terminal yang berada tidak jauh dari pelabuhan menuju tengah
kota, hingga nantinya sampai di kawasan Darmo dan Royal. Rencananya hari ini
saya akan melakukan kopdar dengan salah satu sahabat saya yang tinggal
di kota ini, sekaligus ingin mengembalikan beberapa buku yang dua tahun lalu sempat
saya pinjam darinya. Sudah lama sekali saya tidak bertatap muka dengan
sahabatku itu, pikiranku pun tiba-tiba saja menjadi skeptis, seperti apakah
kiranya waktu dua tahun ini telah menyulap hidupnya? Ah, saya sudah tidak sabar
ingin menjitak kepalanya. He..:P
Bus kota yang saya tumpangi berjalan pelan, keluar dari sumpeknya
terminal menuju panasnya aspal jalanan. Beberapa saat berjalan, suhu udara di
dalam bus semakin panas bercampur dengan bau keringat para penumpang yang di
tiap titik pemberhentian terus bertambah. Saya terpaksa membuka switer yang
sedari tadi saya kenakan karena gerah sudah tak tertahankan lagi.
Sementara Bus terus melaju, membelah
jalanan yang tidak sepenuhnya saya kenal namanya. Dalam hati saya mencoba
mengingat nama-nama pemberhentian para penumpang yang diteriakkan oleh
kondektur di pintu masuk bagian belakang, Siola, TP, Pasar Turi, Monument
Pahlawan, KBS, Joyoboyo. Dan, lagi-lagi angan saya melayang ke empat tahun lalu, saat saya banyak memiliki
kenangan dengan kota dan tempat-tempat ini. Ah, tanpa terasa waktu beranjak
demikian cepat. Betapa banyak kenangan yang tertinggal. Betapa banyak
Beep…! Beep..! Tiba-tiba lamunanku
dibuyarkan oleh getar gadget android-ku yang saya letakkan di saku celana bagian kanan. Setelah
saya lihat ternyata sebuah notifikasi dari Facebook yang menyatakan ada pesan
masuk.
“Km ada dmn skrg?”,
Bersambung..
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^