Sunday, June 9, 2013

Demi Waktu

Tak kah kau mengerti, Purnama?

Kita memang selalu bergerak dinamis seiring bergulirnya waktu, seiring ritmik hujan yang merebahkan diri di punggung bumi, mendekapnya erat seperti sepasang kekasih yang baru melaksanakan ikrar penghalalan diri.

Namun ritmik hujan, Pelangi, bahkan badai, barangkali sudah tak diperlukan lagi untuk mengungkap satu tanda dari sekian banyak tanda keagungan Tuhan. Saat ini, kau hanya perlu percaya bahwa waktu bisa menelanmu mentah-mentah tanpa mengunyahmu sedikitpun. 

Demi Waktu; Tuhanmu pun tak lupa bertitah. Dan kamu tak perlu menunggu bumi berhenti berputar jika hanya ingin terus terjerumus dalam kerugian.

Nasr City, 09 Juni 2013 M

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^