Tuesday, December 15, 2009

Realitaku Hari Ini

Realita hari ini, 15 Desember 2009

1. Jam 10 ke Konsuler KBRI untuk minta surat keterangan bahwa aku tidak pernah keluar dari Mesir. (dan disana sempat berkenalan dengan cewek cakep lho... hi...)

2. Jam 11 sepulang dari KBRI aku sempat mampir ke Minimarket dekat Flat tempat tinggalku, untuk membeli Mie Instan. Entah kenapa hari ini aku begitu ingin mie instan. tidak bigitu lama aku di minimarket, mungkin hanya 5 menit. Kucomot empat bungkus mie instan dari rak tempat mie itu ditaruh dan langsung kubayar di kasir. Ketika akan keluar meninggalkan mini market, tiba-tiba seorang ammu-ammu penjaga Minimarket mencegatku, dan sempat menyentuh rambutku sambil berujar, ``Eih dza..? inta hariem wala eih..?. Tampaknya dia tertarik dengan rambutku yang mulai menyentuh bahu. ``Apa ini..? Kamu cewek apa bukan sih..?´´, Begitulah kira-kira kata orang mesir tadi kawan. (ih…Dasar! Tahu gak kawan, orang mesir tadi itu iri sama rambu panjangku, soalnya punya mereka gak bisa panjang, yang ada malah kriwel-kriwel hi…hi…)

3. Jam 13.00 berangkat kuliyah, berdesak-desakan di dalam bus 80 coret. Dan sempat tergencet di samping pintu bus sampai gak bisa bernafas. Cincin kesayanganku pun hampir terlepas. Tapi alhamdulilah masih dapat diselamatin walau Jari manisku sempat luka ringan. (Huh...dasar.. 80 Coret sialan)

4. sampai kampus terlambat. Dan sempat diberdirikan karena ketahuan tidur pas duktur lagi ngoceh nerangin tentang Geografi Semenanjung Arab. (Duh..! ibrims.. ibrims.. penyakit dari pondok dulu gak ilang-ilang)

5. Jam 17.00 keluar dari kuliyah, pulang, sampai di rumah jam 19.00, terus lansung deh nulis tulisan ini.

Bumi Kinanah, 15-12-2009

Saturday, November 14, 2009

Malu? Atau, Malu-maluin?

Rabu, 28 Oktober 2009. Siang itu suasana masjid Al-Azhar cukup ramai. Di setiap sudut banyak terlihat mahasiswa asing duduk bersandar pada dinding dan tiang-tiang penyangga masjid, sambil sesekali membuka-buka diktat kuliyahnya, mungkin buat persiapan sebelum masuk kuliyah nanti. Disisi lain banyak juga ammu-ammu, yang entah dari mana datangnya, sedang asik terlelap dalam mimpi tidur siangnya.

Aku segera keluar dari masjid cikal bakal Universitas Al-Azhar itu. Jam di lengan kiriku sudah menunjukkan pukul 13:30. setengah jam lagi saya harus segera pergi ke campus karena hari ini saya ada kelas. Jarak antara Masjid dan Universitas Al-Azhar tidak begitu jauh, boleh dibilang antara Kampus dan mansjid Al-Azhar adalah berdampingan. Jadi tidak butuh waktu begitu lama untuk sampai di kampus. Mungkin lima menit sudah sampai.

Thursday, November 5, 2009

80 Coret, Antara Derita dan Realita

Aku terjepit diantara penumpang yang berjubel dan bergelantungan di besi langit-langit bus 80 coret, bus yang biasa mengantarkanku ke kampus. Postur tubuh asiaku terombang ambing di tengah orang-orang Mesir dan beberapa orang Afrika yang kebanyakan bertubuh tinggi besar, dan berkulit tidak putih tentunya. Panasnya udara musim panas terus memompa keringat para penumpang agar terus keluar. Dan baunya, huh, tentu saja tidak harum kawan. Apek. Sumpek. Sementara sang kondektur terus berteriak, ``Hush.. ya brins..! Hush.. ya asthah..! Hush.. ya andunisyi..!´´ Kondektur berkepala plontos itu terus berteriak dan menghardik, sambil mengacung-acungkan tangannya, menyuruh para penumpang agar terus bergeser ke dalam, sementara untuk memjejakkan kaki saja bus ini kayaknya sudah tidak mempunyai ruang lagi. `` Huh, benar-benar kondektur yang tak berperasaan´´ Umpatku dalam hati, kesal. 80 Coret sialan..!

Sunday, November 1, 2009

Lagi-lagi soal wanita...

Wanita, yah, wanita. Sering kali jadi topik hangat dalam setiap obrolan ataupun pokok pembahasan. Di warung-warung, kedai-kedai, pojokan pasar, atau bahkan di keramaian terminal kota anda. Mahluk yang satu ini memang tiada habisnya dikupas dari setiap detik kehidupannya. Mahluk titisan Hawa yang cukup memukau, dan juga sering kali menjungkir balikkan perasaan kaum Adam.

Tidak jarang pula wanita bisa membuat pola pikir seseorang bisa berbalik arah. (Jadi jangan heran kalau anda, -yang laki-laki nich- berjalan ke arah barat dan berpapasan dengan seorang wanita mungkin anda akan berbalik arah akan berjalan ke arah timur he.. gak percaya? Buktiin aja, paling tidak kepala anda yang akan berbalik arah ke arah timur sedang badan anda tetap ke arah barat he...:D ).

Sunday, October 18, 2009

Kumerindumu..

Ketika kembali kumendekam dalam angan
pun kembali wajahmu mengusik lamunan
Menoreh setitik memori lama
yang sudah mulai usang

Angin berhembus..
Menelusup segenap rasa gundah
Kau terasa begitu dekat
Begitu ingin kudekap
Namun hatiku terikat
Pada setiap detak nafas waktu yang menjerat

Seketika kumulai tersadar
Kau semakin jauh dariku
Salahkah jika kuberkata
“Perkenalan merupakan ucapan perpisahan yang tidak kita sadari”

Sunyi kembali menyapa
kini, biar angan yang bicara
Biar kata yang beri makna
“Aku tetap sayang kamu..”

Tidak perlu ada nama
Tidak juga ada cerita
Kuhanya bisa berdoa
Semoga kau bahagia

Friday, October 16, 2009

Sejenak Kita Merenung...

Pada setiap detik yang telah kita lewati, setiap langkah yang tertinggal, maka dengan sendirinya pada waktu itu pula pena sejarah menuliskan jalan cerita hidup kita. Masa lalu bagi kita merupakan kenangan, saat ini merupakan kenyataan, dan hari esok adalah harapan

Adakalanya kita telah lalui setiap langkah dengan hal-hal yang baik dan menyenangkan hingga menjadi sebuah kenangan terindah yang tak terlupakan. Atau, hanya dilewati oleh kepedihan hingga melahirkan sebuah tangisan, bahkan trauma yang mendalam dan berkepanjangan. Namun, itulah hidup. Penuh dinamika. Penuh warna. Kenangan indah yang kita miliki bisa membuat hari-hari terasa indah hingga kita melewatinya dengan senyuman, dan terkadang melahirkan sebuah harapan agar kejadian tersebut bisa terulang hingga

Thursday, October 15, 2009

Aku Sadar...

Aku sadar…
Bahwa yang perlu kulakukan hanyalah percaya dan terus berusaha untuk layak dipercaya.

Aku sadar…
Bahwa tidak ada yang lebih kita percaya selain sang pembentang langit, yang menetukan arah angin dan meniupkannya ke segala ujung dunia.

Aku sadar…
Bahwa aku tidak percaya angin, aku hanya akan selalu percaya pada sang pencipta angin yang mengetahui secara pasti kemana angin bertiup.

Aku sadar…
Bahwa angin datang dan pergi menelusuri setiap arah yang telah ditentukan, namun suatu saat angin yang sama akan kembali untuk mengangkat sayapku terbang tinggi dan aku

Wednesday, October 14, 2009

Iseng, Nulis Ah..!

-->
Hari baru saja berganti malam. Masih jam 20.00. Masih belum terlalu malam. Namun udara dingin sudah mulai menyapa lembut permukaan kulit. Tampaknya musim sudah akan mulai berganti. Walaupun masih belum memasuki musim dingin yang sesungguhnya namun dinginnya udara malam ini cukup membuat orang-orang seperti saya menggigil kedinginan.

Malam ini kami berempat. saya dan ketiga temanku akan merembukkan sesuatu berkenaan tentang sebuah buletin yang selama ini kami kelola. Kami duduk melingkar di meja kosong salah satu kedai Asir di daerah Gami´. Pengunjung kedai tidak terlalu banyak malam ini. Kursi-kursi banyak yang kosong. Hanya ada beberapa orang, yang kayaknya berasal dari Banglades, sedang asik ngobrol dengan bahasa yang tidak saya pahami.

Hubert, Germany, and Egypt


Penghujung musim panas matahari bersinar terik di atas Giza. Jam di lengan kiriku sudah menunjukkan angka 12. saya dan sahabatku terus berjalan menyusuri Syari´ Faishal. Salah satu nama jalan di daerah Giza. Berjalan dibawah terik matahari di penghujung musim panas memang cukup membuat ubun-ubun terasa terpanggang serasa berada di dalam oven. Beberapa kali kutegak air mineral yang sengaja dibawa oleh sahabatku. Keringat mengucur menbasahi pelipis dan punggungku. Kaos oblong yang kukenakan terasa basah oleh keringat. Sungguh hari yang sangat melelahkan. Namun tidak bagi sahabatku itu, diusianya yang sudah menginjak kepala enam, dia enteng saja berjalan menyusuri jalanan berdebu syari´faishal. Toh, walaupun keringatnya membanjiri pakaiannya, tapi ia tetap bersemangat dan terus berjalan menyusuri jalanan berdebu. Dia bahkan tidak henti-hentinya berkata ``i like this clime.´´ Mungkin karena selama ini ia tinggal di lingkungan dingin. Sehingga ketika berada di mesir dan merasakan musim panas, ia sangat menyukainya.