Monday, December 15, 2014

Dear Purnama, 15-12-2014 M.

Dear Punama,

Semakin hari udara di kota ini semakin membuatku menggigil, Purnama. Datang dan pergi, seiring bergulirnya waktu musim pun berganti. Dan musim yang datang kali ini mengingatkanku pada masa dimana kita biasa bercumbu dengan segala kebosanan masa lalu. Bersembunyi di balik selimut tebal sulaman dewa dewi, lalu bercerita tentang segala rahasia yang tersembunyi di balik harum tubuhmu.

Lalu, bagaimanakah kabarmu di sana, Purnama? Masihkah dirimu sibuk berkontemplasi tentang kelakar duniawi? Atau, masih sajakah dirimu setia meramu waktu, menantikan mendung yang sebentar lagi akan menjelma hujan dan jatuh tepat di depan jendela? Purnama, belajar dari sebuah “keberadan” dan “ketiadaan”, mulai menyadarkanku bahwa suatu saat semua rotasi ini akan berhenti pada satu titik yang sama, yaitu; ketika sebuah pusara menjadi akhir dari segala perjalanan.

Selamat malam, Purnama.
( Semoga angin musim dingin ini tidak membuatmu menggigil kedinginan ).

Musim Dingin, 15 Desember 2014 M.