Thursday, February 28, 2013

TALAQI

Suasana Talaqi bersama Masayikh
Saya baru saja datang dari Helwan ketika  mulai mengetik tulisan ini. Helwan adalah salah satu kota yang terletak di ujung selatan tepian sungai Nil. Yup, saya baru saja datang dari Talaqi. Oh iya, disamping kegiatan kuliah dan beberapa kegiatan organisasi yang masih saya geluti, sudah beberapa minggu ini saya memiliki kesibukan baru, yaitu Talaqi Al-quran

Kalau kita kenal Fahri, tokoh rekaan Habiburrahman Elsirazy dalam Novelnya Ayat-Ayat Cinta itu, tentu saja kita semua pasti tahu apa yang dimaksud dengan Talaqi. Yah, seperti itulah kegiatanku dalam beberapa minggu ini. Namun dalam novel diceritakan si Fahri talaqi ke Subro, sedangkan saya talaqinya ke Helwan. Nah, hal ini mungkin yang menjadi sedikit perbedaan di antara kami, hehe :D

Setiap hari kamis, seharian saya harus berada di Helwan untuk mengikuti kegiatan Talaqi ini. Selama ini sudah 3 kali pertemuan saya ikuti, terhitung sejak tiga minggu yang lalu. Alhamdulillah, hingga saaat ini cukup menyenangkan. Bertemu dengan kawan-kawan baru dan tentunya banyak ilmu-ilmu baru juga yang saya dapatkan. 

Jarak Helwan dari tempat tinggalku memang cukup jauh. Membutuhkan waktu sekitar satu jam dan harus ganti tiga kali kendaraan untuk bisa sampai ke Maqraáh (Tempat Talaqi). Mungkin hal ini yang menjadi kendala utama bagi saya yang mengikuti kegiatan ini, disamping  juga rasa malas yang kadang sudah mulai menghinggapi. Tapi mungkin disinilah letak perjuangannya, bukankah hidup memang selalu membutuhkan perjuangan, Brot?!

Selain kegiatan di atas, sudah beberapa hari ini saya juga mendapat mandat dari Bos saya. (Halah, sok punya Bos) Mungkin karena ketahuan sering keluyuran di Dunia Maya akhirnya oleh senior saya yang saya sebut bos tadi saya ditugaskan untuk mengelola Group Facebook perusahaan Travel yang beliau miliki.

Kemaren sempat juga disuruh membuat desain Kop Surat, Amplop, dan Kwitansi, yang kemungkinan akan dicetak di Indonesia, kebetulan dalam waktu dekat ini bos saya itu beserta istrinya akan pulang untuk mengadakan resepsinya pernikahannya di Indonesia. Namun karena keterbatasan saya dalam desain-mendesain, akhirnya saya menyerah untuk tiga tugas terakhir ini.

Oh iya, sepertinya saya benar-benar akan meninggalkan kota tempat tinggal saya yang sekarang ini, Katameya. Kota ternyaman yang sudah cukup menyatu dengan jiwa saya. Kemaren saya sempat berembuk dengan kawan serumahku, dan karena hingga detik ini kami belum menemukan dua orang pengganti teman kami yang sudah pulang, akhirnya kami memutuskan untuk pindah, tapi masih belum jelas mau pindah kemana.

Ah, jika nantinya saya sudah pindah, sepertinya saya akan sangat merindukan tempat ini. Katameya, katameya, katameya. Entah kenapa, saya sangat suka sekali dengan nama ini. J

Masakin Katameya, 28 Februari 2013

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^