Sunday, August 7, 2016

Greweng; Sensasi Sebuah Traveling (2-3)

..sambungan dari tulisan sebelumnya : Jungwok; Misteri Sebuah Nama

Menjelang siang, tepat setelah kami mulai kelelahan sehabis bermain di bibir pantai Jungwok salah satu teman kami mengusulkan untuk menuju pantai sebelah yaitu Pantai Greweng. Konon pantai ini lebih cantik dari pantai tempat kami ngecamp malam tadi. Sebagian dari kami pun mengiyakan usulan tersebut termasuk saya yang merasa masih haus untuk meng-exsplore lebih jauh lagi segala seluk beluk tempat saya terdampar saat ini.

Terus terang saya masih buta dengan destinasi yang akan kami tuju selanjutnya ini. namun Menurut salah satu penduduk sekitar, pantai Greweng berada tidak terlalu jauh dari lokasi pantai Jungwok. Kurang lebih bisa dijangkau dengan jarak tempuh setengah jam perjalanan menuju arah timur dari pantai Jungwok. Kami pun bergegas melanjutkan perjalanan menuju arah timur, rombongan ini berjumlah 8 orang terdiri dari Izzu, Habib, Falas, Anggit, Ediwan, Nely, “Pacar Ediwan” (Maaf saya gak tahu namanya bos haha..), dan saya sendiri. Sebagian yang lain dari rombongan kami lebih memilih untuk tinggal di pantai jungwok karena kelelahan.

Di bawah matahari yang beranjak terik, dengan langkah santai kami mulai menyusuri jalan setapak, naik turun bukit terjal yang ada di sepanjang perjalanan. Sunggguh disinilah saya mulai merasakan perbedaan orang yang sedang traveling dan orang yang sedang liburan. Saya kategorikan perjalanan kedua ini sebagai Traveling karena kami sama sekali memang tidak merencanakannya sebelumnya. Sebagaimana dikatakan Rangga AADC 2 bahwa dalam traveling kita harus lebih spontan, lebih berani mengambil resiko, siap dengan segala kemungkinan-kemungkinan, yang harus dinikmati itu justru proses perjalanannya dan kejutan-kejutan yang mungkin muncul di sepanjang perjalanan. (Halah.. sok Rangga haha..:D). Tapi bener loh, pada perjalanan kedua ini saya banyak menemukan kejutan-kejutan baru yang tidak saya duga sebelumnya. Mulai dari naik turun gunung yang cukup menguras tenaga, menapaki bukit terjal yang begitu penuh resiko, melewati ladang singkong penduduk sekitar, berpapasan dengan satu dua warga yang hidup dengan tenang di atas bukit, menyapa sekawanan monyet yang berlarian ke atas bukit karena terkejut dengan kedatangan kami, dan kejutan-kejutan lain yang saya nikmati sepanjang perjalanan.

Setengah jam perjalanan, setelah melewati gunung, menuruni lembah, dan mendaki bebukitan, akhirnya kami pun sampai juga di bibir pantai Greweng. Dan, Wow! Semua keringat, lelah, dan suntuk yang bergelayut sepanjang perjalanan tiba-tiba lenyap seketika tatkala panorama indah, debur ombak, dan hamparan pasir putih Greweng menyambut kedatangan kami. Dan benar saja pantai Greweng memang jauh lebih indah daripada pantai Jungwok tempat kami ngecamp semalam. Ini merupakan kejutan yang sangat berharga bagi saya karena kami serombongan tidak merencanakan sebelumnya untuk bisa sampai di tempat ini.


Pantai greweng merupakan pantai indah yang secara administrasi masih juga berada di lokasi Desa Jepitu, Gunung Kidul. Bentang pantainya tidak terlalu panjang namun indah, diapit oleh dua buah bukit dengan hamparan pasir putih serta suasana di sekitarnya yang masih alami. Namun sayang saya kurang begitu menikmati keindahan ini, karena sesampai kami di lokasi pantai Greweng rupanya sudah banyak para pengunjung yang terlebih dahulu memadati tepian pantai ini. Sepertinya mereka sudah sejak semalam menghabiskan waktu di bibir pantai ini, terlihat dari beberapa deretan tenda yang berjejer tidak jauh dari bibir pantai.

Lalu, Lagi-lagi saya teringat quote yang diucapkan tokoh Cinta dalam AADC2, bahwa dalam Traveling yang penting itu “The Journey Not The Destination.” Lalu, lamat-lamat di dalam hati, saya menanamkan sebuah harapan, “I wish I can meet with another traveling”.

Bersambung..

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^