Sunday, April 29, 2012

Hachiko, Loyalitas, dan Arti Sebuah Persahabatan

Beberapa malam dalam beberapa hari ini udara Cairo terasa cukup gerah. Maklum suhu udara dalam beberapa hari ini memang semakin meningkat drastis. Musim panas mulai kembali menyelimuti bumi kinanah ini. Entah sudah musim panas yang keberapa kali ini, yang harus kulalui di negeri ini, saya sudah tidak terlalu memperdulikannya lagi.

Oia, sebelum menulis catatan ini tadi saya sempat nonton sebuah film yang cukup menarik berjudul Hachiko : A Dog´s Story, yang kemaren malam sempat didowload oleh salah seorang kawan di flatku.  Sebuah film lama yang di-release pada tahun 2009 silam. Film yang mengisahkan tentang persahabat antara manusia dan seekor binatang piaraan kesayangannya, anjing. Menariknya, konon film ini diangkat dari sebuah kisah nyata, yang tentunya kejadian di dalam film tersebut memang pernah terjadi sebelumnya.

Adalah Hachiko, seekor anjing jenis Akita, tanpa sengaja ditemukan oleh Parker H. Wilson (Richard Gere) seorang Profesor pengajar di sebuah universitas ternama di sebuah kota. Dari sinilah cerita ini dimulai. Karena merasa kasihan akhirnya ia membawanya ke rumah dan merawatnya dengan baik. Pada awalnya Parker tidak serta merta langsung mengadopsi anjing tersebut, karena sebelumnya ia dan istrinya tercinta, Cate (Joan Allen) mempunyai kesepakatan untuk tidak memelihara anjing di rumah.

Untuk itu Parker dan keluarganya pun membuat selebaran yang menyatakan bahwa ia telah menemukan seokor anjing dan bagi siapa yang merasa kehilangan anjing piaraan bisa menghubungi dirinya. Alhasil, beberapa minggu selebaran itu disebar, namun tak ada seorang pun yang menghubungi kediaman Parker.

Di tengah ketidak pastian hasil dari selebaran yang dia sebar, Parker semakin dekat dengan anak anjing tersebut dan Cate pun mulai memahami jiwa Parker yang mulai menyayangi anak anjing tesebut, hingga akhirnya ia pun mengizinkan parker untuk memeliharanya di rumah. Dan menamainya dengan Hachi, sesuai dengan arti dari huruf kanji yang terukir pada bandul kalung yang dikenakan anjing malang itu.

Kedekatan Parker dengan Hachi semakin alot ketika hachi tiap hari mengantarkannya ke stasiun Kereta Api tempat ia biasa berangkat kerja, sekaligus menjemputnya di depan stasiun ketika ia sudah pulang pada sore hari. Hingga akhirnya sebuah musibah menimpa parker dan mengharuskannya pergi untuk selamanya.

Hachi yang tidak tahu dan tidak mengerti kalau parker sudah pergi dan tidak akan kembali untuk selamanya, masih terus kembali ke tempat yang sama dan di waktu yang sama untuk menunggu kedatangan Parker. Hachi masih terus menunggu hingga satu dekade lamanya sepeninggal Parker.
Di akhir cerita dikisahkan bahwa kisah asli dari cerita ini sebenarnya berasal dari Jepang. Hachi yang sebenarnya dilahirkan di Odate Jepang, pada tahun 1923. Ketika sang majikan, Dr. Eisaburo Ueno (seorang profesor pengajar di Universitas Tokyo) meninggal pada bulan Mei 1925, Hachi terus-menerus kembali ke tempat ia biasa menunggu sang profesor di depan Stasiun Kereta Api Shibuya.
Monument Hachiko di Depan Stasiun Shibuya, Jepang
Hachi dengan setia masih terus menunggu kedatangan tuannya selama kurun waktu sepuluh tahun sepeninggal sang profesor, hingga akhirnya ia meninggal pada bulan maret 1935, dan untuk mengenang kesetiaan dan loyalitas anjing ini, akhirnya didirikan sebuah monument Hachiko di depan Stasiun Kereta Api Shibuya, yang masih berdiri kokoh hingga saat ini.

Kalau binatang saja bisa sesetia ini pada tuannya, lalu mengapa kita tidak?

Katameya, awal Summer 2012.

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^