Sunday, October 23, 2011

Berburu Tanda Tangan

Capek banget. Setelah hampir seharian ngampus. Tapi untunglah matahari hari ini bersinar redup, tidak sepanas seperti biasanya. Jadi saya dapat beistirahat dengan tenang sambil internetan di Shalah flat tempat tinggalku. Akhir-akhir ini cuaca memang sudah berubah. Semakin hari suhu tampaknya semakin menurun. Musim dingin sudah mulai terasa di seantero Cairo.

Ah, tampaknya saya harus segera mempersiapkan segala  keperluan musim dingin tahun ini. Jaket, Sarung Tangan, Selimut, Syal, dan segala keperluan untuk musim dingin lainnya harus segera kukeluarkan dari tempat “persembunyiannya”. Musim dingin yang kesekian pada tahun ini kembali harus kujalani di negeri entah berantah ini. Tapi sayangnya musim dingin di negeri ini tidak sampai menurunkan butiran salju. Coba bayangkan kalau sampai hal itu terjadi, wow, tentu saja bakal amazing banget dan akan mewujudkan salah satu mimpiku selama ini ^_^

Tampaknya musim dingin kali ini akan menjadi tantangan baru bagi saya dan teman-teman serumah di tempat tinggal yang baru ini. Kebetulan flat yang kami sewa berada di lantai paling atas, atau sutuh begitu kami biasa menyebutnya. Saya baru pindah beberapa bulan kemaren ke tempat tinggal yang baru ini. Menurut kawa-kawan yang lebih senior dari saya, di sutuh itu kalau musim dingin, dinginnya minta ampun. Sebaliknya kalau musim panas, panasnya poel banget, huh.

Yah, beginilah nasib kami yang memang harus menyewa flat sesuai dengan kemampuan kami. Krisis Ekonomi mulai sedikit melanda Mesir. Walau tidak sepenuhnya mempengaruhi pada nilai jual beli di pasaran, tapi untuk harga sewa Saqah atau flat, semakin tahun semakin naik. Tapi untuk ukuran harga flat yang berada di sutuh, biaya sewa masih terbilang murah. Karena itulah akhirnya kami memutuskan untuk pindah ke flat yang kami tinggali saat ini. Demi penghematan biaya hidup, begitulah.

Oh iya, ngampus seharian ini melelakan banget. Pontang panting naik turun tangga cuman untuk berburu tanda tangan. Tapi hingga kini masih belum juga rampung. Sudah dua hari saya berburu tanda tangan orang-orang penting kampus. Namun hasilnya nihil, dua hari ini saya masih dapat dua tanda tangan dari tiga tanda tangan yang harus saya dapatkan. 

Sebenarnya tanda tangan apa sih? Emang sepenting apa tanda tangan itu? Ah, males saya ceritanya, yang jelas, kalau tidak karena berhubungan dengan kelangsungan hidup saya di negeri ini tentu saja saya tidak mau pontang-panting naik turun tangga kampus cuman buat dapetin tanda tangan tiga orang penting itu. Sabar, mungkin itu yang harus kita lakukan disaat seperti ini. Hidup di negeri ini memang selalu diuji dengan kesabaran. Semoga sampai akhir nanti saya selalu dilimpahi dengan kesabran itu. Amien.

Hay Asyir, 23 Oktober 2011 M

Comments
2 Comments

2 Komentar:

  1. makanya itu broo..kenapa aku males sekolah lagi??bukan cuman bosen dengerin ceceramah ini itu. tapi keribetaaaan yg merepotkan kayak gituu!! bahkan walo uda lulus aja sampek skrg msh dendam aja sama akademik!! >,<
    go aheaaddd!

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^