Sunday, May 29, 2011

My luphly House, Sayonara..

IBRIMS.com, Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisanku yang telah ku-posting beberapa waktu lalu, dengan judul JustNgelatur.com. Tulisan iseng untuk mengisi kekosongan. Ok! To the point ajah yah..! Setelah kita mengulas sedikit tentang para penghuni geje yang tinggal di rumahku, kini kita kembali pada pokok utama dalam ceritaku kali ini, yaitu tentang saáh atau rumah yang telah kurang lebih satu setengah tahun ini kutinggali.

Mendengar kata rumah, mungkin bayangan kita akan dihadapkan pada sebuah bangunan besar yang terdiri dari banyak kamar, dengan dikelilingi pagar, memiliki halaman yang luas, dan ruang tamu yang lebar. Tapi nyatanya tidak dengan rumah di Mesir kawan. Rumah di Mesir berupa deretan-deretan Imarah atau gedung yang menjulang tinggi menyerupai kotak-kotak kardus yang disusun, atau lebih tepatnya bisa kita sebut dengan “Rumah Susun”.

Rumah di mesir tidak seperti kebanyakan rumah (selanjutnya disebut Flat) di indonesia yang biasanya terdiri dari banyak kamar. Seperti halnya flat yang kami sewa ini. Flat ini hanya terdiri dari tiga kamar, satu ruang dapur, satu kamar mandi, dan Shalah yang lumayan luas. Shalah adalah ruang depan yang biasanya digunakan sebagai ruang tamu oleh orang mesir. Tapi bagi kami, shalah ini berfungsi sebagai tempat berkumpul untuk acara rutin silaturrahim bulanan, atau berbagai macam acara kajian bersama kelompok-kelompok kajian tertentu.
Suasana Diskusi Di Shalah Flat Kami
Mempersiapkan Menu Untuk Acara
Suasana Silaturrahim Bulanan
Lokasi flat ini berada di kawasan Bawwabat, Swesry A, sehingga menjadikan lokasi ini cukup strategis karena diapit dua kawasan yang cukup banyak dihuni komunitas mahasiswa indonesia, yaitu Hai-7 dan Hay-10. Lokasinya juga berdekatan dengan Masjid, dan berada di lantai dasar sehingga tidak mengharuskan naik turun tangga bagi yang ingin berkunjung ke flat kami.

Di bekang imarah dari flat yang kutinggali ini terdapat satu petak tanah yang berfungsi sebagai taman, dan itu tepat berada di belakang flat kami, ada beberapa pohon bunga mawar, Bougenville, Jambu, Anggur, Delima, Mangga, dan beberapa jenis tumbuhan lain yang tidak begitu kukenal. kalau musim semi tiba, bunga pun bermekaran sehingga cukuplah buat sekedar memanjakan pandangan tiap kali kami membuka jendela belakang tiap pagi. Suara burung juga tak ketinggalan setiap pagi selalu kami nikmati, berkicau dan melompat dari dahan ke dahan di pohon mangga yang buahnya sering aku colong itu. He..

Taman Belakang
Entah sudah berapa lama flat yang kutinggali ini sudah menjadi tempat tinggal mahasiswa indonesia, aku tidak begitu tahu. Yang kutahu flat ini sudah turun temurun mulai dari tahun-tahun sebelumnya sudah ditinggali kakak-kakak kelasku hingga akhirnya mulai satu setengah tahun lalu aku menjadi salah satu penerus penghuninya.

Flat ini sekaligus berfungsi sebagai sekretariat Almamater pondok pesantren tempat aku belajar dulu. Beberapa alumni lulusan pondokku yang melanjutkan study di Negeri Kinanah ini mendirikan komunitas Alumni Al-Amien Prenduan, yang biasa disebut dengan IKBAL (Ikatan Keluarga Besar Al-Amien). Entah sudah berapa lama tepatnya flat tempat tinggalku ini berfungsi sebagai sekretariat. Aku tidak tahu pasti. Mungkin sekitar sepuluh tahunan yang lalu.

Tapi sayang beribu sayang, dengan berat hati flat tempat kami bermukim ini harus kami tinggalkan. Karena keterbatasan kemampuan finansial kami yang akhir-akhir ini semakin mengenaskan. Dengan biaya sewa yang tiap tahun kian melambung, dan ditanggung penghuni yang hanya segelintir orang, akhirnya kami memutuskan untuk pindah mencari flat yang lebih murah, setelah melalui kesepakatan bersama dari segenap anggota.

Sungguh berat meninggalkan segala kenangan yang sepertinya sudah terpatri kuat di setiap dinding flat tempat tinggalku ini. Flat ini sudah lama menampung suka dukaku. “Baiti Jannati”, Rumahku Adalah Surgaku, pepatah ini benar-benar sudah aku rasakan di flat sederhana ini, karena flat ini sepertinya sudah menyatu dengan jiwaku. Banyak yang menyayangkan keputusan kami melepas flat ini. Termasuk diriku yang waktu itu tidak setuju untuk melepas flat ini begitu saja. Tapi apa boleh buat, mungkin memang cukup sampai disini kisahku bersama flat tersayang ini. Semoga diganti dengan tempat tinggal yang lebih baik. Amien..

Sayonara Swesry..
Sayonara Bawwabat...
...............

Swesry A, 29-05-2011 M
Comments
1 Comments

1 Komentar:

  1. :hi :-) :*) :ok :s) :D :o) :thx :B) :)) J:) :-J :x :(( :I :( :iq :# :? #-o :@ J:P :O :-o

    ReplyDelete

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^