Thursday, November 18, 2010

I´m On The Winter of 2010

ibrims.com; Hari baru saja berganti malam. Masih jam 20.00, masih juga belum beranjak larut. Namun udara dingin sudah mulai menggerayangi permukaan kulitku yang malam ini tidak mengenakan jaket. Tampaknya musim benar-benar sudah akan berganti. Walaupun masih baru permulaan musim dingin, namun udara malam ini cukup membuat orang-orang Asia seperti saya menggigil kedinginan.

Malam ini kami berempat. saya dan ketiga temanku akan merembukkan suatu hal berkenaan tentang sebuah acara yang beberapa hari lagi akan kami selenggarakan. Kami duduk melingkar di meja kosong salah satu kedai Asir di daerah Gami´. Kami sengaja memilih Kedai asir sebagai tempat untuk berkumpul untuk mencari suasana baru. Pengunjung kedai malam ini tidak terlalu banyak, kursi-kursi banyak yang kosong. Hanya ada beberapa pengunjung, yang kayaknya berasal dari Rusia, sedang asik ngobrol dengan bahasa yang tidak saya pahami.

Sambil menunggu pesanan Asir, Saya lirik salah satu temanku yang duduk di kursi sebelah kananku. Pria keturunan arab itu duduk bersandar pada kursi sambil menaikan kedua kakinya. Kedua mata kakinya tertutup oleh sarung yang ia kenakan. Tampaknya dia sedang melamun. Pandangannya kosong. ketika dia mengetahui saya sedang memperhatikannya, senyumnya pun mengembang lalu kembali pada lamunannya. Entah apa atau siapa yang dilamunin, saya sulit menerka.

Sama halnya dengan teman yang berada di disamping kiriku, tidak banyak yang ia lakukan. Tampaknya dia sudah tidak tahan lagi dengan dinginnya udara malam ini. Beberapa kali ia mengeluh sambil merapatkan kerah jaket tebalnya. Ia pun tidak ketinggalan dengan teman disamping kananku, ikut mengangkat kedua kakinya keatas kursi sambil melipat tangannya di depan dada.

Sudah lima menit kami duduk melingkari meja plastik di depan kami. Tapi pesanan Ashir kami masih belum juga datang. Kami ngobrol sekenanya saja. Karena rapat redaksi yang akan kami bahas memang belum dimulai.

“Wah, indahnya..”. tiba-tiba salah satu teman yang duduk bersebrangan denganku berseru, entah apa yang dilihatnya. Dia adalah SC acara yang akan kami rapatkan. Untuk mengusir rasa dingin ia menghisap lintingan tembakaunya dalam-dalam, Asapnya pun mengepul dari dalam mulutnya. Diantara kami berempat cuma dia yang merokok. Saya tidak tahu sejak kapan dia bersahabat dengan racun nikotin itu. Sejak pertama kali mengenalnya dia memang sudah akrab banget dengan ``CLEOPATRA´´, salah satu merek rokok Mesir.

“Ada apa, bro?,” sergahku keheranan.
“Tuch, di belakangmu.”

Tanpa pikir panjang saya pun menoleh ke belakang, tepat di belakangku ternyata ada tiga gadis mesir lewat entah mau kemana. Benar saja ketiga gadis mesir itu memang menyimpan keindahan ciptaan tuhan kawan. Sebagai manusia yang masih sama-sama normal, saya pun tidak dapat memungkiri hal itu. Namun malam ini perhatianku tidak sepenuhnya tertuju pada hal itu, ada hal lain yang menarik perhatianku, saya perhatikan para gadis itu semuanya memakai jaket tebal. Aku kembali melirik orang-orang rusia yang sedang asik ngobrol di meja yang bersebelahan dengan kami, saya baru sadar kalau mereka semua berjaket tebal. Ah sial, ternyata hanya saya yang tidak mengenakan jaket malam ini.

***

Musim dingin memang sudah benar-benar tiba kawan. Suasana jalanan pun sudah semakin sepi, karen penduduk setempat lebih memilih untuk berdiam diri di dalam rumah, duduk ongkang-ongkang kaki sambil menikmati acara televisi kesayangan. dibutuhkan kewaspadaan ekstra kalau berjalan di jalanan seorang diri pada malam hari. Karena sudah menjadi momok yang sudah tidak asing lagi bagi kita, bahwa kalau musim dingin tiba, manusia-manusia siluman yang berprofesi sebagai “pemalak” jalanan pun bermunculan.

Dan itu merupakan sebuah ancaman bagi kita. Bagaimana tidak, tiap tahunnya kalau musim dingin sudah tiba, paling tidak ada 3-5 kasus perampokan atau penodongan yang kadang berujung pada penikaman. Tentuk saja hal seperti ini menimbulkan keresahann di kalangan Wafidin dari asia, khususnya dari indonesia dan malaysia, karena para wafidin dari kedua negara ini sering kali memjadi korban pemalakan

Musim dingin di negeri kinanah mungkin memang tidak seperti musim dingin di negeri-negeri Eropa yang sampai menurunkan salju. Walau pun suhu terendah tidak sampai minus, namun dinginnya cukuplah untuk membuat orang-orang seperti saya membeku kedinginan.

Untuk itu tampaknya saya harus segera mempersiapakan segala sesuatu untuk keperluan musim dingin tahun ini. Seperti kaos kaki, sarung tangan, syal, jaket, selimut, dll. Barang-barang seperti ini sangat penting pada musim dingin guna menghalau hawa dingin ketika bepergian keluar rumah.

Penjualnya pun semakin membludak di pinggir-pinggir jalan seantero kota. Beberapa waktu lalu ketika saya jalan-jalan di terminal ramsyis, di pinggiran jalan sudah semakin menyemut para penjual barang-barang keperluan musim dingin. Dengan bermudalkan lapak sederhana di pinggiran jalan meraka pun menjajakan dagangannya, sambil bermain kucing-kucingan dengan para petugas penertib lingkungan. Saya juga sempat membeli beberapa kaos kaki dengan harga murah. 4 pasang kaos kaki dengan harga 10 ponds.

Dengan tibanya musim dingin, kerap kali menimbulkan efek yang cukup signifikan pada diri kita di negeri ini, misalnya rasa malas yang bekepanjangan. Lantas bagaimana dengan anda? sudahkah anda siap dengan segala kemungkinan? Atau anda lebih memilih berdiam diri di dalam kamar, membenamkan diri dalam balutan selimut tebal. Of course, the choice is on your grip. Just choose it..!

No comments:

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^