“Eh, kayaknya idupmu lebih hepi gitu ya?“, Beberapa waktu lalu
tiba-tiba saja salah seorang sahabat saya bertanya seperti itu di Chat WhatsApp
Messenger. Hah!? What?! Tentu saja saya hanya bisa tersenyum
sendiri di kamarku mendapati seseorang tiba-tiba saja bertanya seperti itu pada
saya. Saya pun tidak tahu kenapa kawanku itu bisa-bisanya berkesimpulan seperti
itu, padahal kita dipisahkan jarak ribuan mil jauhnya dan sudah dua tahun lebih
tidak bertemu.
Saya pun akhirnya berkesimpulan, barang kali kawanku itu hanya satu dari
sekian banyak kawanku yang lain, yang bertanya-tanya tentang diri saya, tentang
hidup saya, tentang seseorang yang mungkin mereka lihat tidak seperti orang
kebanyakan, aneh, tolol, fool, dan sebagainya. Yup! its ok! Its not a big problem for me.
Lantas, saya jadi berpikir, apa iya sekarang saya lebih bahagia dari
sebelumnya? Saya pun sempat merenung sejenak, membuka kembali lembaran waktu
yang telah saya lalui, hari-hari yang telah lewat, bahkan bulan-bulan yang
seiring waktu terus berganti. Namun sayang, sama sekali saya tidak menemukan
apa pun kecuali hidupku yang memang sudah begitu-begitu saja, malah cenderung
berantakan. I just find that I totally damage!
Sepanjang
perjalanan ini memang tidak ada yang istimewa dalam hidup saya. Sepertinya
hidupku hanya diam di tempat atau“tetap bin pancet“, begitulah kira-kira
kosa kata yang tepat untuk menggambarkannya. Saya sepertinya tidak merasakan
perkembangan apa pun sepanjang waktu yang saya jalani ini, khususnya dalam hal
kualitas hidup. Dan ini menjadi hal yang sangat
“menyesakkan” jika dipikirkan. Huh!
Well, pada dasarnya ada sebuah rahasia dalam hidup
saya. Sebuah rahasia yang mungkin akan membuka mata mereka bahwa hidup
saya tidak seindah yang mereka bayangkan. Dan biarlah hal ini tetap menjadi
sebuah rahasia hingga saat ini, hingga kelak waktu sendiri yang akan
mengungkapnya. Dan yang saya lakukan saat ini hanya berusaha untuk tidak selalu
mengeluh dengan keadaan, belajar ikhlas, dan bersyukur atas segala anugerah,
apa pun itu bentuknya.
Sometimes it´s easier to smile even if you´re hurting inside, than to explain to the whole world why you are sad.
[Pepatah]
M-3, 12 Maret 2013
M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^