Rumahku pagi ini kebanjiran, Cuy! Yup! Gak
ada angin, gak ada hujan flat tempat tinggal saya tiba-tiba kebajiran. Kok
biasa? Bagaimana ceritanyoo, kawan? Well, sebelum kita ngemeng-ngemeng
tentang banjir ini ada baiknya saya perkenalkan dulu flat baruku ini ya. Sudah
tiga minggu lebih saya tinggal di flat baruku ini, terhitung sejak tanggal 5
maret lalu pertama kali saya pindah ke sini.
Flat baruku ini berlokasi di kawasan District
10, Nasr City. Sebuah kawasan yang memang banyak dihuni oleh imigran-imigran
dari Asia, baik dari Malaysia, Tailand, Singapura, Filipina, dan tentunya
Indonesia. Flat yang baru kutinggali ini
cukup luas, terdiri dari 3 Kamar Tidur , 1 Kamar Mandi, Dapur, dan memiliki shalah
yang cukup luas, kira-kira cukup untuk menampung kondangan 30 orang. Kondisi dinding
dan lantai masih bagus, dengan cat yang masih mulus dan keramik yang masih
mengkilat, karena belum lama ini memang flat ini baru diperbaiki.
Well, secara keseluruhan flat tempat
tinggalku yang baru ini bagus dan keren, namun tampaknya bagi saya hingga saat
ini masih belum bisa memberi ketentraman seperti flat tempat tinggalku yang
sebelumnya. Tapi ya sudahlah, apa pun harus disyukuri, masih untung bias tinggal
di flat sebagus ini dari pada tinggal dikolong jembatan. Oh iya, berikut di bawah ini ada beberapa gambar Flat baru saya :
Lorong menuju Kamar² |
Bath Room |
Nah, sekarang back to the Banjir. So,
begini ceritanya. Seperti biasa tiap malam pada kisaran jam 00 : 00 hingga jam
6 pagi air di kawasan tempat tinggalku yang baru ini otomatis akan mati. untuk
itu sebelum jam 00 : 00 biasanya kami menanmpung air dalam bebera ember besar
sebagai persediaan untuk berwudhu di waktu subuh.
Selama air mati antara jam 00 : 00 hingga
jam 6-an ini rupanya ada salah seorang diantara kami yang membuka kran air di
dapur dan lupa menutupnya kembali, sehingga pada kisaran jam 6 pagi ketika waktunya
air hidup kembali, kran tersebut langsung mengalirkan air ke dalam wastafel. Celakanya
saluran wastafel kami yang biasanya langsung menuju pipa pembuangan pada pagi
ini rupanya mampet karena tersumbat oleh sisa-sisa makanan ketika kami
mencucuci perabotan. Dalam waktu yang
cukup lama air terus mengalir dan meluber hingga ke teras depan. dan sialnya
lagi, kawan-kawan serumah termasuk saya pada “tewas” semua sehabis shalat subuh
pagi tadi. Huh!
Beruntung sekitar jam 9-nan ada salah seorang dari kami terbangun
dan segera mematikan kran air di dapur. Jadi, kran di dapur sepertinya terbuka
selama 3 jam-an lebih, mulai sekitar jam 6 hingga jam 9 pagi. Selama itu kran
terbuka dan mengalirkan air tanpa henti hingga menggenangi separuh karpet yang
ada di shalah kami. So, jadilah air membanjiri sebagian rumah kami pagi ini.
Tampaknya kejadian ini adalah peringatan bagi kami, khususnya si “saya“
agar ke depannya lebih waspada lagi. Terima kasih Tuhanku!
Nasr City, 25 maret 2013
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^