(03/03/2013) Di siang yang redup dan
mulai beranjak sore, tiba-tiba saja ada telepon masuk ke HP saya, sebuah nomer
yang tak kukenal terpampang di layar HP androidku. Segera saya angkat dan kubawa
ke tempat yang sepi karena saya hawatir itu telepon dari keluargaku di Indonesia
“Halo?! Kak Imam?!“, Sebuah suara berjenis kelamin perempuan yang tak kukenal menyapa renyah dari sebrang sana.
“Ini L***, kak“, Jawab mahluk Tuhan berjenis kelamin perempuan itu sambil menyebutkan sebuah nama yang cukup familiar di telingaku.
“Halo?! Kak Imam?!“, Sebuah suara berjenis kelamin perempuan yang tak kukenal menyapa renyah dari sebrang sana.
“Iya, ini siapa ya?“, Jawab saya dengan
terbata sambil tak lepas dari keherananku. Seumur-umur selama berada di negeri
kinanah ini baru sekarang ada mahluk berjenis kelamin perempuan mencari saya lewat
panggilan seluler seperti ini.
“Ini L***, kak“, Jawab mahluk Tuhan berjenis kelamin perempuan itu sambil menyebutkan sebuah nama yang cukup familiar di telingaku.
“Oh kamu L***, kirain siapa, emang ada
apa?“
“Hm.. begini kak, mau minta tolong editin tulisan nih kak, he..”, Suara itu
tertawa renyah.
”Hah?! Kok bisa saya Lin?”, Saya mulai
gelagapan.
“Gak tahu nih kak he.., soalnya ada yang
merekomendasikan antum, trus gimana donk?“
“Haha.. Emang tulisan apa sih?“
“Tulisan tentang Fiqih, ni punya buletin
Wihdah kak, rencananya mau dicetak gitu“,
“What!? Waddouh..!“, Lagi-lagi saya kaget bukan buatan, dan
membatin dalam hati.
Begitulah sekilas obrolan singkat lewat
saluran seluler dengan mahluk berjenis kelamin perempuan itu siang tadi. Obrolan
itu pada akhirnya berakhir dengan permintaan maaf saya karena ketidak siapan
saya untuk menjadi editor tulisan milik media organisasi WIHDAH tersebut. Bukan
karena apa, tapi karena memang murni ketidak mampuan saya untuk menjadi editor tulisan-tulisan
serius semacam itu.
Kalau untuk tulisan-tulisan semacam
feature dan sastra mungkin masih bisa saya paksakan untuk menjadi editor dengan
segala keterbatasan saya. Tapi untuk tulisan yang biasa saya katakan bergenre “serius“
semacam Makalah Ilmiyah, Opini, Kolom, dan tulisan-tulisan keagamaan, kemampuan
dan pengetahuan saya memang sungguh sangat-sangat terbatas. Ini masih disuruh
menjadi Editor, belum lagi kalau disuruh
menulis tulisan semacam itu. Wah, nyerah duluan deh saya untuk saat ini. Masih
belum mampu rasanya, toh walau hati kecil saya ada juga keinginan bisa menulis
jenis tulisan semacam itu.
Ah, Semoga kemampuan saya dibidang
tulis-menulis bisa terus berkembang, baik dibidang Fiksi maupun Non fiksi. Biar
nantinya saya bisa mewujudkan mimpiku untuk melahirkan sebuah karya dalam tulis
menulis. Amien. Chayoooo.. semangat membaca dan menulis!:)
Katameya, 3 Maret 2013 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^