Ge-Je Mode : On

See the full gallery on Posterous

Kullu Sana Waántum Toyyib

♣¤═══════════¤۩۞۩ஜஜ۩۞۩¤═════════¤♣

---]▓▓║SELAMAT HARI RAYA IDUL ADHA 1432 H.║▓▓[---
♣¤═══════════¤۩۞۩ஜஜ۩۞۩¤═════════¤♣

SAPi On The Action

Pada hari Rabu, 02 November kemarin, kembali saya jalan-jalan sekaligus bedah karya bersama sahabat-sahabat Sanggar Piramida (SAPi). Kali ini bedah karya diadakan di Hadiqah Hurriyah Waládalah yang berada di kawasan Tahrir, masih di sekitar pinggiran sungai Nile. 

Hadiqah Hurriyah Waládalah berada tepat disamping OPERA HOUSE, tidak jauh dari jembatan Qasr El-Nile, sebuah jembatan tempat biasa mangkal para muda mudi mesir yang lagi kasmaran bersama pasangannya. Tepat setelah shalat Dhuhur, saya beserta teman-teman berangkat dari Hayyul Asyir, kawasan tempat tinggalku.

What Hurts The Most

When i miss you

Sometimes i listen to music or look at picture of you

Not to remind me of you

But to make me feel as if i am with you

It makes me forget the distance 

and captures you..

Nasr City, 02 November 2011 M.

01.11.11

Awal November yang sedikit sendu. Matahari bersinar redup menelusup masuk lewat celah jendela kamarku. Aku terjaga lebih siang dari biasanya. Suasana flat seperti biasa, sepi. Kecuali suara deru kendaraan yang sudah mulai lalu lalang di ujung jalan, dan lengkingan suara Band Rock, GUN N ROSE lewat lagunya yang berjudul November Rain.

When I look into your eyes I can see a love restrained

But darlin' when I hold you, don't you know I feel the same? Yeah

Nothin' lasts forever and we both know hearts can change

And it's hard to hold a candle in the cold November rain

…….

Ngedrop..!

Hari ini terasa sepi banget. Suasana flat sepi. Hanya sesekali terdengar suara gemerisik yang berasal dari tempat tukang las yang berada di samping imarah templat flatku berada. Kebetulan flat tempat tinggalku memang berdekatan dengan tempat tukang las, jadi setiap hari kami sudah terbiasa dengan suara bising yang ditimbulkan oleh para pekerja di sana.

Seharian ini hanya bisa berbaring di dalam flat sambil berbungkus diri dalam selimut dan beralaskan karpet lusuh. Udara musim dingin berhembus masuk lewat jendela balkon yang berada di shalah tempat tinggalku. Sejak semalam badanku tiba-tiba saja tidak dapat dikompromi, ngedrop dan kehilangan tenaga. Benar-benar seperti HP yang sedang kehabisan batrei. Lemes banget. Tampaknya saya memang butuh asupan energi lebih setelah beberapa hari ini cukup sibuk mengurus administrasi di kampus yang tak kunjung selesai. Ingat! Tubuhmu bukan robot Mam!

28 Oktober 2011 M.

Malam sudah cukup larut, saya baru saja datang dari acara peringatan Sumpah Pemuda yang diadakan oleh organisasi pelajar Indonesia yang berada di Mesir (PPMI), yang juga bekerja sama dengan beberapa organisasi-organisasi yang berada di lingkungan Masisir. Tapi terpaksa aku pulang duluan karena badan sudah tidak dapat dikompromi lagi, capek banget rasanya duduk lesehan di tempat acara tadi.

Resistensi

Saya lagi dalam kondisi resistensi Mam.. :'( Beneran. Itu berat banget. Pasti ngerti kan? :)

“Ngerti apanya?“,  Pikirku, ketika pertama kali membaca pesan singkat dari salah satu sahabat saya ini. Jujur saya sama sekali tidak mengerti apa arti kata resistensi. Mau mengerti gimana, wong Bahasa Indonesia saja masih belum lancar he..:D. untuk mengetahui arti kosa kata ini akhirnya saya pun sempat guling-guling kesana kemari di Dunia Maya.

Pada awalnya saya mengira ini adalah kosa kata Bahasa Indonsia Kontemporer, oleh karena itu saya pun mencoba mencarinya di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesi Online. Namun ternyata salah satu kamus Terlengkap Bahasa Indonesia ini tidak menyediakan “resistensi” dalam perbendaharaan kosa katanya. Untuk itu akhirya saya pun mencoba guling-guling lagi di ranah Google dan sekitarnya. Di sini akhirnya saya sempat berpapasan dengan dengan Om Wikipedia,  dan dari “beliau” saya pun mendapakan sedikit informasi tentang resistensi. Lalu, Apa sih resistensi itu?

Berburu Tanda Tangan

Capek banget. Setelah hampir seharian ngampus. Tapi untunglah matahari hari ini bersinar redup, tidak sepanas seperti biasanya. Jadi saya dapat beistirahat dengan tenang sambil internetan di Shalah flat tempat tinggalku. Akhir-akhir ini cuaca memang sudah berubah. Semakin hari suhu tampaknya semakin menurun. Musim dingin sudah mulai terasa di seantero Cairo.

Khadafi Feat Anis Mansour

Jumát, 21 Oktober 2011 M. Seharian ini hanya diam di Flat. Kebetulan hari ini adalah hari libur kuliyah, jadi aku bisa bersantai sepuasnya di dalam kamar. Tidak banyak yang aku lakukan, selain mondar-mandir mengitari Dapur, Kamar Mandi, Kamar Sebelah (kamar teman), dan Shalah. Tapi ternyata cukup suntuk juga seharian hanya diam di rumah. Hanya bertemankan koneksi internet dan sapaan beberapa kawan lewat dunia maya. 

Hang Out Bersama SAPi

Para Anggota SAPi

Selasa, 20 Oktober 2011 M. Kembali Sanggar Piramida (SAPi) melaksanakan acara rutinnya, yaitu bedah karya. Bedah karya kali ini diadakan di Nelo Meter, sebuah tempat wisata di pinggiran sungai Nil yang berada di daerah Raudlah. Sebenarnya sudah dua kali aku pergi ke tempat ini. Pertama, sebelum bulan puasa beberapa waktu yang lalu, bersama kawan-kawan Kupretist Du Cairo. Dan yang kedua adalah kali ini bersama kawan-kawan Sanggar Piramida.

Mandul..!!?! Aggh...!

14 oktober 2011. Hari sudah beranjak sore. Jam 14 : 30 Waktu Cairo. Tidak ada aktivitas berarti hari ini yang dapat kulakukan, selain mendekam di Flat sewaan tempat tinggalku. Kebetulan hari ini adalah hari Jumat, hari libur kuliyah di Mesir. Hari ini aku benar-benar sendiri di rumah, setelah Ketiga sahabat yang tinggal satu Flat denganku baru saja keluar menjalani aktivitas masing-masing.

Imron, berangkat ke tempat kerjanya di bilangan Gami´sana. Fikri, pergi mengunjungi flat pacarnya di daerah Bawwabah III. Sejak kami pindah flat ke daerah Hay Asyir, fikri harus bolak balik Hay Asyir-Bawwbah, untuk apel ke flat pacarnya. Rifai, beberapa jam sebelum keberangkatan Imron dan Fikri, ia sudah dijemput oleh salah seorang teman kajiannya, karena hari ini tampaknya ia ada acara bersama kelompok kajian yang selama ini ia geluti.

Sekedar Catatan (Tidak Penting)

  

Catatan tidak penting tanggal 27 Juli. Ada apa dengan tanggal 27 juli?. Entahlah, saya juga tidak tahu. Mungkin saja ada peristiwa bersejarah pada masa silam di tanggal ini. Atau, mungkin saja tidak ada. Semua serba memungkinkan.

Hanya sekedar ingin menandai tanggal 27 Juli, pada tahun 2011 ini, walau mungkin ini terbilang tidak ada kerjaan dan tidak penting sama sekali. So, di bawah ini ada beberapa peristiwa yang telah terjadi di tanggal ini, 27 Juli 2011 M.

Tanggal 27 Juli 2011, Nyai Hj. Dra. Anisah Fatimah Zarkasyi, Ketua Dewan Pengasuh Putri Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, setelah sebelumnya beberapa hari di Cairo, akhirnya bertolak dari Cairo menuju Saudi guna menghadiri akad nikah salah satu sanak famili beliau yang diadakan di Saudi. Beberapa waktu lalu, pada tanggal 23 juli 2011 beliau sempat memberikan tawsiyah di depan para anggota IKBAL Korda Cairo, di antara pesan beliau yang masih sempat terekam di otak saya, “hiduplah yang ikhlas, jangan mencari wah...!“.

New House, New Life

Beres-beres kamar..

Malam sudah lama berlalu dari titik 00:00. Dini hari pun menjelang. 02:07 waktu cairo. Aku masih belum juga mengistirahatkan mataku sedari tadi, karena aku masih asik berkutat dengan netbook kesayangan yang telah hampir dua tahun setia menemani waktu-waktu senggangku.

Suasana di luar cukup lengang, tapi dari balik jendela sesekali terdengar lolongan anjing liar dan suara klakson mobil di ujung jalan dekat flat tempat tinggalku yang baru. Aku sengaja begadang hingga dini hari sekalian menunggu waktu subuh, karena musim panas kali ini waktu subuh berkisar antara jam 03 : 10 hingga jam 03:00 Waktu Cairo.

My luphly House, Sayonara..

IBRIMS.com, Tulisan ini adalah lanjutan dari tulisanku yang telah ku-posting beberapa waktu lalu, dengan judul “JustNgelatur.com”. Tulisan iseng untuk mengisi kekosongan. Ok! To the point ajah yah..! Setelah kita mengulas sedikit tentang para penghuni geje yang tinggal di rumahku, kini kita kembali pada pokok utama dalam ceritaku kali ini, yaitu tentang saáh atau rumah yang telah kurang lebih satu setengah tahun ini kutinggali.

Mendengar kata rumah, mungkin bayangan kita akan dihadapkan pada sebuah bangunan besar yang terdiri dari banyak kamar, dengan dikelilingi pagar, memiliki halaman yang luas, dan ruang tamu yang lebar. Tapi nyatanya tidak dengan rumah di Mesir kawan. Rumah di Mesir berupa deretan-deretan Imarah atau gedung yang menjulang tinggi menyerupai kotak-kotak kardus yang disusun, atau lebih tepatnya bisa kita sebut dengan “Rumah Susun”.

"Mengapa Tanpa Lilin?"

Untuk menampung tulisan-tulisan pendek yang biasa aku tulis di Note FB, beberapa waktu lalu akhirnya aku membuat blog baru dengan nama “Sin Cera“, yang beralamatkan di (http://www.iib-ibrims.blogspot.com). Blog ini memuat tulisan-tulisan pendek berbentuk sajak atau ungkapan- ungkapan kecil yang kadang tiba-tiba melintas disudut pikirku. Atau kadang aku juga menulis kutipan-kutipan kecil dari buku-buku bacaan ataupun artikel yang kubaca dan menurutku itu menarik.

Sebenarnya secara garis besar tema utama yang ada dalam Blog Sin Cera sama saja dengan blog ini, masih seputar kehidupanku, realitas sosial, fenomena alam yang kujumpai di sekelilingku, dan tentunya tak ketinggalan juga tentang C.I.N.T.A. (^_^). Hanya saja aku menuliskannya dalam bentuk tulisan singkat yang kadang sedikit sulit untuk dimengerti orang lain.

Complicated Mode : ON

Malam masih belum terlalu larut, saat saya mulai mematut-matutkan ujung jemariku di atas keyboard netbook kesayanganku. Malam sudah tidak lagi dingin. Sejak akhir april lalu udara sudah mulai memanas, tampaknya hawa musim panas sudah mulai menyelimuti sekitar cairo. Kamarku pun jadi gerah. Beberapa kali terdengar gonggongan ajing liar di luar flat tempat tinggalku.

beberapa teman yang tinggal satu flat denganku sedang keluar semua, sibuk dengan aktifitas masing-masing. Entah mereka pergi kemana, aku tidak begitu ambil pusing. Aku lebih memilih menyendiri di dalam kamar mungilku. Aku baru saja menyelesaikan Novel Digital Fortress-nya Dan Brow yang kupinjam dari seorang sahabat, waktu aku masih di indonesia beberapa bulan yang lalu. Sungguh baik sahabatku itu, mau saja aku bawa bukunya ke Mesir tanpa imbalan apa pun. Hm.. terima kasih, suatu saat akan kukembalikan ^_^

Malam terus merambat, jam digital di pojok kanan bawah Netbookku sudah menunjukkan angka 21:25, teman-temanku masih belum datang juga dari luar, dan saya masih sendiri, berkutat dengan layar mungil netbook yang telah dua tahun belakangan setia menemani kesepianku.

Hufff.... kutarik nafas dalam-dalam dan kuhembuskan dengan pelan, untuk sekedar menyegarkan pikiran yang belakangan sering kali terkena syndrom eror. Banyak hal telah terjadi dalam kurun waktu yang cukup singkat ini. Seperti sebuah drama, berbagai macam tema dan alur yang cukup rumit terus mengalir dalam perjalanan hidupku.

Visa.. Oh.. Visa..!?!

Pagi masih sedikit berkabut saat aku keluar dari flat tempat tinggalku di bilangan Bawwabah Tsalisah, Hayyul Asyir. Udara sedikit dingin pagi ini walau kini sudah mulai memasuki musim panas. Akhir-akhir ini cuaca memang sering berubah-ubah, kadang dingin dan kadang panas. Mungkin karena bulan ini masih dalam musim pancaroba, peralihan dari musim dingin ke musim panas, maka dari itu cuaca masih belum cukup stabil.

Jam digital di telepon genggamku menunnjukkan Jam 05:45. Aku menunggu Bus jurusan Darrasah di depan Supermarket Khoiruzzaman, sebuah supermarket yang cukup besar di dekat tempat tinggalku. Syukurlah, setelah hampir lima belas menit menunggu, Bus dengan nomer 80 atau yang biasa kami sebut dengan 80 coret, datang dari arah Mahattah Zahra´. Hup! Sekali loncat aku langsung berada di atas bus 80 coret.

JustNgelantur.com

Hellow…?!? Apa kabar semua …? Huf..! Sudah lama aku tidak memposting tulisan baru di Blogku ini. Kasihan juga ya Blogku tersayang . Yah, beginilah kalau masih penulis amatiran, menulis masih sering kali dikendalikan mode.  Sebenarnya aku ingin banget bisa menulis setiap hari seperti sahabat-sahabatku yang laen. Tapi entahlah, beberapa hari terakhir pikiranku selalu kalut, gak bisa diajak berkompromi untuk sekedar menuangkan isi kepala dalam bentuk tulisan. 

Hup..! Ok! dech, untuk mengisi kekosongan, kali ini aku akan sedikit bercerita. Cerita yang mungkin sangat dan amat tidak penting sama sekali. Aku ingin bercerita tentang “Saáh”. So, what is Saáh? Saáh atau Saqoh dalam bahasa indonesia bisa berarti rumah atau flat tempat tinggal para penduduk Mesir. Orang Arab Mesir lebih populer menggunakan kata Saáh dari pada kata Bait dalam menyebut tempat tinggal mereka. Kata "Saáh" sendiri pada dasarnya berasal dari kata “Saqoh“, tapi karena kebiasaan orang mesir dalam membaca huruf "Qof" sama dengan bunyi huruf “Alif”, akhirnya kata “Saqoh” bergeser menjadi “Saáh”.

Saat Hujan Turun

15 Januari , Suasana hujan di samping kamarku

Musim dingin sudah semakin memuncak, di tengah suasana ujian yang cukup menyita konsentrasi ini bawaannya pengen ngumpet terus di dalam selimut. Apa lagi pas waktu subuh, berat banget rasanya melangkahkan kaki ke kamar mandi untuk sekedar mengambil air wudhu. Suhu terendah saat ini bisa mencapai 7 hingga 5 derajat celcius. Walau tidak sampai menurunkan salju, tapi dinginnya Bo.. Brrrrr... minta ampun dah, terasa menusuk-nusuk ke dalam tulang.

Oh iya, Cairo akhir-akhir ini juga sering diguyur hujan. walau tidak sederas hujan indonesia tapi cukuplah mengobati kerinduanku pada hujan selama satu tahun ini. Aku dengar di Indonesia saat ini sedang gencar-gencarnya hujan, khususnya kampung halamanku di Madura sana. Tentu saja hal ini sebuah berkah bagi masyarakat madura bagian barat, khususnya Bangkalan, karena dengan adanya hujan mereka bisa bercocok tanam memenuhi sawah-sawah mereka dengan benih padi. Termasuk keluargaku tentunya, yang sawahnya sangat bergantung pada guyuran hujan.

Dari dan Untuk Sahabat

Sahabat adalah mentari,
mentari yang senantiasa kan menari,
sementara yang lain hanyalah sebatas pelangi.

Hari ini 2 Januari 2011. Hari ke-dua dari tahun baru. Tanpa terasa waktu berlalu demikian cepat. Akhirnya tahun benar-benar berganti. Dua belas bulan tanpa terasa telah berlalu dan berganti dua belas bulan berikutnya. Satu babak kehidupan pun telah kita lalui dan babak baru telah menanti kita di depan mata.

Sebenarnya tidak ada yang spesial bagiku tiap moment pergantian tahun. Aku lebih banyak berdiam diri di kamar. Asik mantengin layar NetBook-ku sambil membaca-baca informasi di media online, dan sambil menulis catatan ini tentunya. Tapi tahun baru kali ini cukup membuatku bahagia karena bertepatan pada tanggal 1 januari kemarin aku mendapat kiriman hadiah dari dua orang sahabat dari Indonesia.