Dear Punama,
Semakin hari udara di kota ini semakin
membuatku menggigil, Purnama. Datang dan pergi, seiring bergulirnya waktu musim
pun berganti. Dan musim yang datang kali ini mengingatkanku pada masa dimana
kita biasa bercumbu dengan segala kebosanan masa lalu. Bersembunyi di balik
selimut tebal sulaman dewa dewi, lalu bercerita tentang segala rahasia yang
tersembunyi di balik harum tubuhmu.
Lalu, bagaimanakah kabarmu di sana,
Purnama? Masihkah dirimu sibuk berkontemplasi tentang kelakar duniawi? Atau,
masih sajakah dirimu setia meramu waktu, menantikan mendung yang sebentar lagi
akan menjelma hujan dan jatuh tepat di depan jendela? Purnama, belajar dari
sebuah “keberadan” dan “ketiadaan”, mulai menyadarkanku bahwa suatu saat semua rotasi ini
akan berhenti pada satu titik yang sama, yaitu; ketika sebuah pusara menjadi akhir
dari segala perjalanan.
Selamat malam, Purnama.
( Semoga angin musim dingin ini tidak
membuatmu menggigil kedinginan ).
Musim Dingin, 15 Desember 2014 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^