Seharian ini mendung bergulung di atas
kota Cairo, yang pada akhirnya berujung turunnya hujan membasahi tanah gersang Bumi
Kinanah. Hujan kesekian akhirnya dapat kembali saya nikmati di tempat ini. Musim
Dingin sudah mulai membekap seantero kota, dan setiap ia datang, tak henti-hentinya
saya menghitung waktu demi waktu yang telah saya habiskan untuk bertahan. Entah
sudah berapa lama jarak perjalanan yang telah saya tuntaskan, berapa banyak
kisah yang telah saya ungkapkan.
Ah! Mengingat waktu, selalu saja membuat saya seperti tersungkur. Terjebak dalam dilema berkelanjutan yang tak kunjung jua mememukan muara. Ada banyak cerita yang tak mampu saya urai satu-persatu dari simpul yang mengikat. Seperti mendung yang begulung, lalu hujan yang turun, serta musim yang selalu berganti seiring bergulirnya waktu, tak ada yang mampu mengungkap mengapa mereka datang, lalu pergi dan berlalu begitu saja seperti angin.
Ah! Mengingat waktu, selalu saja membuat saya seperti tersungkur. Terjebak dalam dilema berkelanjutan yang tak kunjung jua mememukan muara. Ada banyak cerita yang tak mampu saya urai satu-persatu dari simpul yang mengikat. Seperti mendung yang begulung, lalu hujan yang turun, serta musim yang selalu berganti seiring bergulirnya waktu, tak ada yang mampu mengungkap mengapa mereka datang, lalu pergi dan berlalu begitu saja seperti angin.
..............
Selamat
malam, sayang..
Musim
dingin kembali datang
Sudahkan
kamu lelap dalam tidurmu yang kesekian?
Nasr
City, 24 November
2014 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^