Udara pegunungan berhembus pelan, menyusup ke dalam kamar melalaui celah jendela. Dingin pun menyeruak, menyapu permukaan kulitku yang hanya berselimutkan sarung lusuh. Lalu lamat-lamat terdengar dari rumah-rumah tetangga suara kokok ayam yang bersahutan dengan ayam-ayam piaraan kami di belakang rumah. Suara berbagai macam serangga juga masih terdengar awut-awutan di luar sana, dan tak ketinggalan juga burung-burung mulai berkicau di atas dahan untuk menyambut datangnya pagi. Ah, pagi yang masih benar-benar perawan.
Home Sweet Home |
Tidurku semalam rupanya cukup nyenyak, setelah duah hari kemaren
terlunta-lunta dalam perjalanan yang cukup menguras tenaga. Dan setelah hampir
dua kali 24 jam terombang-ambing dalam
perjalanan, hari ini akhirnya saya benar-benar sampai di tempat ini, di tanah
ini, tanah yang cukup lama saya rindukan. Cairo, Abu Dabi, Jakarta, Surabaya,
dan Madura. Perjalan lintas benua yang bener-benar cukup melelahkan. Huft!
Dan hari ini adalah “My First Morning” di tanah kelahiranku
ini. Seperti sebuah kedipan mata saja, kemaren saya masih berdiri bebas di
negeri nun jauh di sana, dan kini saya sudah berada di negeri ini, Negeri
Pelangi Tanpa Warna Hijau. Dan di pagi ini, kokok ayam yang bersahutan,
bisingnya serangga yang berbunyi semrawutan, serta burung-burung yang berkicau
di atas dahan sana, semuanya seakan menyambut kedatangan saya dan berujar, “Welcome
Home, Boy!”.
Gerbang Madu, ´25 Juni 2013 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^