Dua hari perburuan takjil yang gagal total. Yah, begitulah tagline
yang tiba-tiba terlintas di benak ini setelah kejadian dua hari ini. Sejak sebelum
dimulainya bulan puasa, beberapa hari lalu telah menyebar selebaran di group WA
tentang takjil gratis yang disediakan beberapa masjid di kota ini. dan saya pun
dengan matang sudah merencanakan untuk menghadiri pembagian takjil gratis
tersebut. Hari pertama, gagal total! Disebabkan hujan yang tiba-tiba turun
menjelang bedug magrib tiba. Dan saya terjebak di kampus hingga waktu shalat
isya dan taraweh. Alhasil, saya pun harus mengikhlaskan diri hanya berbuka
dengan segelas air dan baru biasa bersantap buka menjelang shalat isya dan
taraweh tiba.
Hari kedua, yaitu hari ini saya berdoa semoga hujan tidak datang
dengan tiba-tba seperti hari sebelumnya, dan doa saya sepertinya terkabulkan, karena
hingga sore menjelang buka puasa hujan belum juga turun walau langit tampak sedikit
mendung. Dan saya pun dengan seorang teman bersiap menuju masjid kampus kami
yang konon sedang menyedikan takjil gratis bagi yang ikut kajian dan shalat Maghrib
di sana. Kami pun bergegas berangkat, namun sayang ketika tiba di lokasi, Para
Pemburu Takjil (PPT) yang lain rupanya sudah banyak yang mendahului kami, dan
jumlahnya sungguh tak dapat dibayangkan. Halaman masjid yang biasanya sepi
tiba-tiba menjadi lapangan parkir yang maha luas dengan manusia-manusia yang
berarak seperti sekawanan merpati terbang memasuki pelataran Masjid. Terus
terang saya pun psimis akan mendapatkan jatah, beberapa kawan lebih meilih
undur diri mencari takjil di kawasan lain, karena menurut sebuah sumber jatah
yang disediakan hanya sekitar 250 porsi, sementara yang datang sudah melebihi
kuota yang ada. Seperti pasukan yang kalah perang, saya pun mundur pelan-pelan
hingga batas aman, hingga akhirnya terpaksa berbuka puasa di pinggir jalan
Haha..:D
Perburuan Takjil yang gagal total dalam dua hari ini mengingatkan
saya pada “Maidatur Rahman” di Mesir. Di mesir ada yang namanya Maidatur
Rahman, yaitu sebuah jamuan buka bersama yang biasanya dipersembahkan
oleh takmir sebuah masjid, Para Dermawan, ataupun Muhsinin Mesir yang
ingin bersadaqah lewat indahnya berbagi selama bulan Ramadan. Hal ini sudah
menjadi tradisi di Mesir, ketika ramadan tiba dengan sendirinya di hampir semua
masjid dapat dipastikan ada jamuan buka bersama ala Mesir ini, walau kadang
hanya sebatas takjil berupa beberapa butir kurma dan minuman Tamr Hind
ataupun Syubiya.
Maidaturrahman |
Hampir seluruh masjid di mesir menyediakan Maidahtur Rahman
bagi jamaahnya, dengan menu yang “Variatif non inovatif”. Saya menyebutnya
Variatif non inofative karena menu antar masjid dengan masjid lainnya
bisa saja berbeda, namun sudah dapat ditebak, kalau misalnya menunya daging
kebanyakan daging di sana dimasak dengan cara direbus doang, sedangkan kalau misalnya
ayam, biasanya kalau gak dibakar ya di rebus juga, yang sepertinya hanya
dicemplungin garam dan bawang doank. Yah, begitulah cara masak kebanyakan
orang-orang pribumi Mesir. Namun kalau soal ukuran jangan ditanya, bagi siapa
yang datang ke jamuan ini perkepala sudah dapat dipastikan akan mendapatkan
satu jatah nasi kotak dengan menu daging segede kepalan tangan orang dewasa,
atau separoh ayam rebus ataupun panggang.
Maidaturrahman merupakan tradisi yang sudah lama mengakar kuat di Mesir,
sebagai refleksi dari perasaan indahnya berbagi. Setiap ramadan tiba para
dermawan dengan ikhlas berlomba-lomba untuk berbagi kebaikan. Di jalan-jalan,
di masjid, ataupun di kantor-kantor. Di pinggir jalan-jalan tertentu biasanya
juga tersedia tenda yang khusus disediakan untuk para musafir, jadi jika
seandainya sedang bepergian dan keburu magrib di jalan kita tinggal masuk saja,
duduk, dan menunggu hidangan makanan dengan menu-menu ala Mesir. Bahkan, bukan
hanya berupa makanan saja yang dibagi-bagikan oleh para dermawan Mesir selama
bulan Ramadan. Santunan berbentuk uang tunai maupun sembako melimpah ruah dibagi-bagikan
secara Cuma-Cuma di berbagai tempat, yang semuanya dilakukan atas dasar
keikhlasan dan indahnya berbagi. Barakallahu Lak wabaraka alaik Ya Masr!
Mesir, dengan segala keunikannya telah berhasil membentuk memori khusus
di dalam benak saya, dan hari ini pelan-pelan membuatku rindu untuk kembali
menapakkan kaki lagi di tanahnya..
Selamat Berpuasa..
Semaki Kulon, 02 Ramadan 1437 H./07 juni 2016 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^