Suasana Talaqi bersama Masayikh |
Kalau kita kenal Fahri, tokoh rekaan
Habiburrahman Elsirazy dalam Novelnya Ayat-Ayat Cinta itu, tentu saja kita
semua pasti tahu apa yang dimaksud dengan Talaqi. Yah, seperti itulah
kegiatanku dalam beberapa minggu ini. Namun dalam novel diceritakan si Fahri
talaqi ke Subro, sedangkan saya talaqinya ke Helwan. Nah, hal ini mungkin yang
menjadi sedikit perbedaan di antara kami, hehe :D
Setiap hari kamis, seharian saya harus berada di Helwan untuk mengikuti kegiatan Talaqi ini. Selama ini sudah 3 kali pertemuan saya ikuti, terhitung sejak tiga minggu yang lalu. Alhamdulillah, hingga saaat ini cukup menyenangkan. Bertemu dengan kawan-kawan baru dan tentunya banyak ilmu-ilmu baru juga yang saya dapatkan.
Jarak Helwan dari tempat tinggalku memang cukup
jauh. Membutuhkan waktu sekitar satu jam dan harus ganti tiga kali kendaraan untuk
bisa sampai ke Maqraáh (Tempat Talaqi). Mungkin hal ini yang menjadi
kendala utama bagi saya yang mengikuti kegiatan ini, disamping juga rasa malas yang kadang sudah mulai
menghinggapi. Tapi mungkin disinilah letak perjuangannya, bukankah hidup memang
selalu membutuhkan perjuangan, Brot?!
Selain kegiatan di atas, sudah beberapa hari
ini saya juga mendapat mandat dari Bos saya. (Halah, sok punya Bos) Mungkin
karena ketahuan sering keluyuran di Dunia Maya akhirnya oleh senior saya yang
saya sebut bos tadi saya ditugaskan untuk mengelola Group Facebook perusahaan
Travel yang beliau miliki.
Kemaren sempat juga disuruh membuat desain Kop
Surat, Amplop, dan Kwitansi, yang kemungkinan akan dicetak di Indonesia, kebetulan
dalam waktu dekat ini bos saya itu beserta istrinya akan pulang untuk
mengadakan resepsinya pernikahannya di Indonesia. Namun karena keterbatasan
saya dalam desain-mendesain, akhirnya saya menyerah untuk tiga tugas terakhir
ini.
Oh iya, sepertinya saya benar-benar akan
meninggalkan kota tempat tinggal saya yang sekarang ini, Katameya. Kota
ternyaman yang sudah cukup menyatu dengan jiwa saya. Kemaren saya sempat
berembuk dengan kawan serumahku, dan karena hingga detik ini kami belum
menemukan dua orang pengganti teman kami yang sudah pulang, akhirnya kami memutuskan
untuk pindah, tapi masih belum jelas mau pindah kemana.
Ah, jika nantinya
saya sudah pindah, sepertinya saya akan sangat merindukan tempat ini. Katameya, katameya, katameya. Entah kenapa, saya sangat suka sekali
dengan nama ini. J
Masakin Katameya, 28 Februari 2013
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^