Selama dengan buku kalian boleh memenjaraku di mana saja,
sebab dengan buku aku bebas.
[Moh. Hatta]
Ada sebuah ungkapan, “Mesir Adalah
Gudang Ilmu“, mungkin ada benarnya juga sihungkapan ini, mengingat setiap tahunnya di Cairo
memang selalu ada International Book Fair yang diikuti oleh berbagai macam
penerbit yang ada di Mesir dan negara-negara tetangga, seperti Arab Saudi,
Lebanon, Syiria, Tunisia, dan lain sebagainya. Book Fair kali ini adalah Book Fair
yang ke-43. Dimulai sejak tanggal 22 januari lalu dan berankhir pada 07
februari 2012 kemaren.
Selama dua minggu pameran buku
berlangsung, saya hampir gak pernah absen mengunjungi stan-stan buku yang
terbagi ke dalam beberapa Hall besar yang ada di lokasi Ma´rad di bilangan Nasr
City. Lokasinya cukup jauh dari tempat tinggalku, namun tidak menyurutkan
langkahku untuk terus berkunjung walau kadang hanya sekedar jalan-jalan saja. Kebetulan
Jalan menuju lokasi Book Fair satu arah dengan kampus. Jadi sepulang dari
kampus kadang kita juga bisa langsung lampir di lokasi Book Fair.
Melihat lokasi book fair yang sangat
luas, seharian sepertinya masih belum cukup bagi kita untuk mengelilingi semua
penerbit yang meramaikan book fair ini tiap tahunnya. Belum lagi kadang kita
sering bingung sendiri melihat begitu banyaknya buku berserakan di stan-stan
penerbit, lalu buku apa yang akan kita beli? Tidak sedikit teman-teman yang
mengalami kasus seperti ini. untuk itu saya sarankan anda mencatat terlebih
dahulu penerbit dan judul buku yang ada perlukan, kemudian bersiap-siaplah
hunting ke penerbit yang menerbitkan buku tersebut.
Sayangnya pada Book Fair tahun
ini saya lagi apes, karena dalam keadaan kanker abizz, kantong lagi benar-benar
tipis karena minimnya pasokan dana dari Bank Pusat, ahay..:D. Yah, beginilah, kalau
di umur yang udah segede gajah ini masih bergantung pada orang tua huft..! (udah
ah, gak udah ngebahas yang ini, jadi nyesek..!“ Stop! )
Karena keadaan saya yang kanker,
jadinya saya hanya muas-muasin diri di pojok favoritku, tempat buku-buku bekas,
atau “Azbakiyah“ begitu biasanya teman-teman menyebutnya. Setiap kali
mengunjungi book fair saya tidak pernah melewatkan tempat favorite ini. Berburu
buku di stan-stan buku-buku bekas memiliki keasyikan tersendiri, seharian kadang
tanpa terasa waktuku habis hanya untuk mengobok-obok stan-stan buku bekas ini. Dari
satu stan ke stan yang lain mencari buku-buku bekas keren yang tentunya dengan
harga murah.
Di stan buku-buku bekas kita memang
bisa menghemat uang yang kita miliki hingga 50 %, bayangkan saja satu buku jika
kita membeli di penerbit resmi bisa seharga 75 le, sedangkan di azbakiyah
dengan uang 75 le kita bisa mendapatkan 4-5 judul buku. Kualitasnya pun tidak
begitu mengecewakan. Asal kita pintar-pintar memilih dan meilah, dan tentu saja
harus pintar-pintar menawar harga.
Dari salah satu senior, saya
sempat belajar bahwa, para pemilik stan-stan buku bekas yang berada di lokasi
azbakiyah ini dapat kita bagi menjadi dua kagegori, mereka yang tahu buku dan
mereka yang tidak tahu buku.
Mereka yang tahu buku umumnya sok
jual mahal, karena mereka tahu kalau buku-buku tertentu adalah buku langka dan
banyak dicari, Jadi mereka menjualnya dengan harga yang sedikit tidak
bersahabat dengan kantong kita. Sedangkan mereka yang tidak tahu buku, biasanya
mereka menjual buku dengan harga yang serampangan tanpa memperhitungkan buku
macam apa yang ia jual. Nah bersyukurlah kalau anda berjumpa dengan pemilik
stan yang seperti ini, karena kita bisa menawar dengan harga yang murah semurah-murahnya.
Ah..! Tampaknya saya harus
lebih banyak menabung lagi buat persiapan Book Fair tahun depan, biar gak gigit
jari dan ngiler lagi melihat deretan buku-buku keren yang berjejer rapi di
tiap-tiap stan buku. ^_*
Nasr City, 08 Februari 2012 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^