Pada kesempatan ini, untuk pertama kalinya Cerpen isengku yang berjudul “Putri Hujan“ akhirnya dibedah oleh teman-temanku yang tergabung dalam komunitas SAPi (Sanggar Piramida). Terus terang saja sebelum-sebelumnya karyaku memang tidak pernah dibedah atau pun dikaji secara langsung oleh siapa pun. Karena selama ini aku menulis hanya ala kadarnya saja. Rasa kurang percaya diri masih sering kali menyelimuti perasaanku selama ini.
Mungkin aku memang termasuk sering menulis catatan kecil di fasilitas Note FB dan lumayan banyak komentar berdatangan dari teman-teman Fb. Namun itu tidak cukup memamuaskan bagiku, karena menurutku komentar-komentar di FB tidaklah cukup objektif. Umumnya mereka berkomentar baiknya saja dan belum tentu tulisan itu sebagus yang mereka perkirakan.
Nah, kali ini aku cukup puas karena akhirnya karyaku dikaji dan dikritisi oleh orang lain secara langsung. Toh walaupun ini adalah karya kacangan dan memang sebelum dikaji sudah jauh dari kesempurnaan. Tapi aku sangat senang karena akhirnya aku bisa mengetahui kekurangan-kekuranganku lewat bedah karya ini.
Berbagai komentar pun berdatangan, seperti yang disampaikan oleh Mbakku tersayang, Ria Fajariyah Abbasi. Menurutnya dalam sebuah tulisan haruslah ada sebuah pesan yang harus disampaikan. Nah, dalam hal ini ia tidak dapat menemukan pesan itu dalam tulisanku, karena menurutnya ceritaku lebih banyak bermain-main dengan perasaan. Terus lagi, masih banyak kesalahan-kesalahan tanda baca dan sering kali terjadi pengulangan kata sehingga mengurangi keindahan dari alur cerita (Hi... yah beginilah penulis amatiran mbak..^_^ Ma kasih banyak mbak atas nasehatnya)
Hal senada juga disampaikan oleh Mansur Ahmad dan Habiburrahman Hakiki, ia juga tidak menangkap pesan yang akan disampaikan oleh ceritaku. Dan lagi menurutnya konflik yang dibangun dalam ceritaku kurang hidup, kurang percakapan, dan deskripsi yang aku tuliskan terlalu terputus-putus. (Hi... harus banyak belajar lagi nich.. ma kasih banyak Om Mansyur dan Om Arik ^_^)
Pada mantengin Putri Hujan semua hi...°_° |
Hm...^_^ |
Komentar berikutnya datang dari Dedi Efendi atau yang sering disebut dengan Defrin. Menurut sastrawan nyentrik ini ceritaku kurang lebay (Ha..hay.. apa pula ini.? :D), terus menurutnya lagi aku terlalu keenakan dengan kata-kata puitis dan energiku kurang tertuang ke dalam cerita sehingga membuat bosan para pembaca. Terakhir, beliau berpesan agar aku harus lebih banyak belajar diksi lagi. (He... Ma kasih banget Om Defrin )
Istirahat sejenak setelah mengacak-acak Putri Hujan |
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^