Di jeda ke sekian, saat hari-hari bertabur bulir hujan dan
kenangan. Kembali hati terhempas pada arus perjalanan yang telah saya arungi
dalam kurun waktu yang terus berjalan, hingga waktu juga menghantarkan saya
pada jeda kesekian ini, pada kenyataan bahwa saya masih berjalan di belakang dan
mengejar waktu yang terus melaju kencang. Di saat orang-orang semasaku telah
mencapai titik puncak penghabisan, saya masih tertatih di belakang menyusuri
lembah kelam menuju terang.
Yah, itulah sebuah proses dan pengalaman yang bagi saya begitu
mahal harganya. Perjalanan panjang yang saya lalui hingga mencapai titik ini setidaknya
masih saya anggap sebagai proses Tuhan untuk menjadikan saya lebih kuat lagi
dalam menghadapi tekanan yang mungkin lebih berat lagi di/ke depannya nanti. Lalu
lagi, lagi, dan lagi. Siapa lagi yang dapat menjamin, selain sebuah usaha dan
tawakal.
Dan hari ini, secangkir kopi, buku, dan Hujan yang mendera, begitu
setia menemani jeda waktu kesekian..
Kapas, 13 Maret 2016 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^