Dengan ditemani dua orang teman, Galih dan Dina, akhirnya siang
tadi saya kembali berselancar menyusuri jalanan Kota Pahlawan yang seminggu
sebelumnya telah saya kunjungi. Kampung Ilmu, itulah tujuan kami, sebuah
kawasan yang menyuguhkan lapak-lapak perbelanjaan buku-buku bekas yang ada di
kawasan Jalan Semarang.
Matahari sudah sampai pada puncak tertingginya ketika kami sampai
di lokasi Kampung Ilmu siang itu. Panas segera menyergap sekujur tubuh ketika
saya turun dari motor dan memarkirnya di salah satu sudut lapangan parkir. Kami
segera mencari tempat bernaung, dan menemukan sebuah kursi panjang di samping
salah satu kios buku yang ada di areal itu. Sayang, sepertinya tidak semua kios
hari itu membuka stannya, entah apa karena hari libur saya tidak tahu pasti.
Kampung ilmu menempati areal tanah seluas 2500 meter persegi, di
dalamnya terdapat sebuah pendopo, diretan kios-kios buku bekas, Perpustakaan, Kolam
Renang Anak-anak, Wifi Area, dan gedung serba guna yang konon biasa digunakan
untuk berbagai acara pementasan atau seminar. Namun sayang ketika saya masuk ke
dalam ruangan ini, sepertinya ruangan ini sudah lama tak terurus, lantainya
beralaskan debu tebal yang menandakan sudah begitu lama gedung ini tidak
digunakan.
Mengenai buku-buku yang dijual di kios-kios yang ada di kawasan
kampung ilmu ini, boleh dibilang cukup lengkap, hampir semua novel-novel dan buku-buku
Best Seller ada di sini. Namun sayang beberapa buku yang saya temukan merupakan
buku bajakan. Hampir saja saya terkecoh ketika melihat beberapa karya Pramoedia
Ananta Toer terjejer rapi di salah satu stan, namun setelah saya dekati
ternyata semuanya bajakan, hal itu terlihat jelas mulai dari cover, kualitas
kertas, dan tulisannya yang sedikit kabur.
Sok Serius..:P |
Saya juga sempat mengunjungi perpustakaan yang ada di lantai dua,
bersebelahan dengan ruang pertemuan yang sudah tak terurus tadi. Ruang
perpustakaannya tidak seberapa luas namun terlihat rapi dan bersih. Dua orang
penjaga tampak duduk di salah satu sudut ketika kami memasuki bagian dalam
perpustakaan. Kami pun sempat duduk lama di salah satu meja yang ada di dalam
ruangan sambil membaca buku, mengisi buku tamu, sambil sesekali ngerumpi kesana
kemari.
Tidak begitu lama kami berada di Kampung Ilmu, selanjutnya kami
meluncur ke Masjid Al-Falah untuk menunaikan Shalat Dhuhur. Dan akhirnya
perjalanan kami pun berakhir di Bakso Goyang Lidah, menyantap hidangan Bakso khas
Solo yang berada tidak jauh dari kawasan Masjid Al-Falah. Bakso Goyang Lidah
siang tadi benar-benear membuat lidah saya serasa bergoyang Caesar :D.
Gerbang Madu, 13 Oktober
2013 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^