Sekian detik berlalu, menghentak menuju menit
Kisah ini pun tak pernah tuntas, menyusuri waktu tanpa batas
Jalanan berliku ini masih saja terjal
Seperti liukan ular kawin, indah, romantis
Lelah,
Lalu kemana lagi harus melangkah?
Sementara setiap tempat terasa gerah
Atau, memang cuaca tak memiliki arah?
Ah,
Jangan hiraukan, katakan saja ini adalah sampah
atau serapah yang keluar dari mulut seniman yang tak pernah gosok
gigi satu abad lamanya
Tanpamu, aku suram
Bersamamu, aku tentram
Demikian rindu itu larut, lalu tenggelam..
Nasr City, 02 Mei 2013 M.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^