Sejumput Gargeir tergeletak begitu saja dalam keranjang di
pojok dapur tempat tinggalku. Ada Zabaneh,
dan juga Brokoli.
Sesaat mengingatkanku pada harum tubuhmu yang pada waktu terdahulu
membuat sukmaku terhempas. Lalu lepas, meninggalkan segenap ragaku. Hingga aku
pun buta, dan tak mampu membedakan warna-warni huruf yang terukir kaku di
separuh tubuhmu. Aku tak mampu . Namun aku tahu itu indah, dan juga
memabukkan. Melebihi mabuknya anggur
yang mereka simpan ribuan tahun di ruang pengasingan.
Aku tak menampik diriku kau sebut munafik, Er.
Aku tahu, kau tahu melebihi yang kutahu. Nafsu dan birahi selalu menolak
untuk mengatakan tidak. Sebab engkau memang sejumput Gargeir. Basah. Bahkan terlalu
basah untuk ukuran Nasturtium
yang terkena guyuran hujan kemarin sore. Dan terima kasihku
untukmu! Karena kau telah menjadikanku manusia paling tolol di Planet ini.
Sejumput Gargeir tergeletak begitu saja dalam keranjang di
pojok dapur tempat tinggalku, ada Zabaneh,
dan juga Brokoli. Tapi aku lebih memilih Gargeir, biar kelak aku tanamkan di
bawah ranjangmu.
Penghujung Tahun di Katameya, 31 Desember 2012 M
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^