Beberapa malam dalam beberapa
hari ini udara Cairo terasa cukup gerah. Maklum suhu udara dalam beberapa hari
ini memang semakin meningkat drastis. Musim panas mulai kembali menyelimuti
bumi kinanah ini. Entah sudah musim panas yang keberapa kali ini, yang harus
kulalui di negeri ini, saya sudah tidak terlalu memperdulikannya lagi.
Kalau binatang
saja bisa sesetia ini pada tuannya, lalu mengapa kita tidak?
Katameya, awal Summer 2012.
Oia, sebelum menulis catatan ini
tadi saya sempat nonton sebuah film yang cukup menarik berjudul Hachiko : A Dog´s
Story, yang kemaren malam sempat didowload
oleh salah seorang kawan di flatku. Sebuah film lama yang di-release pada tahun
2009 silam. Film yang mengisahkan tentang persahabat antara manusia dan seekor
binatang piaraan kesayangannya, anjing. Menariknya, konon film ini diangkat
dari sebuah kisah nyata, yang tentunya kejadian di dalam film tersebut memang
pernah terjadi sebelumnya.
Adalah Hachiko, seekor anjing
jenis Akita, tanpa sengaja ditemukan
oleh Parker H. Wilson (Richard Gere) seorang Profesor pengajar di sebuah
universitas ternama di sebuah kota. Dari sinilah cerita ini dimulai. Karena
merasa kasihan akhirnya ia membawanya ke rumah dan merawatnya dengan baik. Pada
awalnya Parker tidak serta merta langsung mengadopsi anjing tersebut, karena
sebelumnya ia dan istrinya tercinta, Cate (Joan Allen) mempunyai kesepakatan
untuk tidak memelihara anjing di rumah.
Untuk itu Parker dan keluarganya
pun membuat selebaran yang menyatakan bahwa ia telah menemukan seokor anjing
dan bagi siapa yang merasa kehilangan anjing piaraan bisa menghubungi dirinya.
Alhasil, beberapa minggu selebaran itu disebar, namun tak ada seorang pun yang
menghubungi kediaman Parker.
Di tengah ketidak pastian hasil
dari selebaran yang dia sebar, Parker semakin dekat dengan anak anjing tersebut
dan Cate pun mulai memahami jiwa Parker yang mulai menyayangi anak anjing
tesebut, hingga akhirnya ia pun mengizinkan parker untuk memeliharanya di
rumah. Dan menamainya dengan Hachi, sesuai dengan arti dari huruf kanji yang
terukir pada bandul kalung yang dikenakan anjing malang itu.
Kedekatan Parker dengan Hachi
semakin alot ketika hachi tiap hari
mengantarkannya ke stasiun Kereta Api tempat ia biasa berangkat kerja,
sekaligus menjemputnya di depan stasiun ketika ia sudah pulang pada sore hari.
Hingga akhirnya sebuah musibah menimpa parker dan mengharuskannya pergi untuk
selamanya.
Hachi yang tidak tahu dan tidak
mengerti kalau parker sudah pergi dan tidak akan kembali untuk selamanya, masih
terus kembali ke tempat yang sama dan di waktu yang sama untuk menunggu kedatangan
Parker. Hachi masih terus menunggu hingga satu dekade lamanya sepeninggal Parker.
Di akhir cerita dikisahkan bahwa
kisah asli dari cerita ini sebenarnya berasal dari Jepang. Hachi yang
sebenarnya dilahirkan di Odate Jepang, pada tahun 1923. Ketika sang majikan,
Dr. Eisaburo Ueno (seorang profesor pengajar di Universitas Tokyo) meninggal
pada bulan Mei 1925, Hachi terus-menerus kembali ke tempat ia biasa menunggu
sang profesor di depan Stasiun Kereta Api Shibuya.
Monument Hachiko di Depan Stasiun Shibuya, Jepang |
Hachi dengan setia masih terus
menunggu kedatangan tuannya selama kurun waktu sepuluh tahun sepeninggal sang
profesor, hingga akhirnya ia meninggal pada bulan maret 1935, dan untuk
mengenang kesetiaan dan loyalitas anjing ini, akhirnya didirikan sebuah
monument Hachiko di depan Stasiun Kereta Api Shibuya, yang masih berdiri kokoh
hingga saat ini.
Katameya, awal Summer 2012.
No comments:
Post a Comment
Terima kasih atas kunjungan dan komentar anda..^_^