Dear Purnama..
Seperti hari-hari biasanya, mentari
senja datang dan pergi mengitari waktu tak terbatas yang ia miliki. Dan hari
ini untuk kesekian kalinya di tepian balkon ini, aku menyaksikannya tenggelam
di batas kota. Mengingatkanku pada menipisnya waktu yang kumiliki, sedang aku
masih belum mampu berbuat banyak. Dusta rasanya jika saat ini saya tidak merasa
takut, aku takut kalau suatu saat saya benar-benar tenggelam dan tak muncul ke
permukaan lagi.
Purnama, kini saatnya aku mulai
menghitung mundur perjalanan ini, dan sebelum tiba saatnya aku pergi, aku ingin
mengemas semua kenangan ini..
Balkon, 5 Mei 2015 M.