Ketika kembali kumendekam dalam angan
pun kembali wajahmu mengusik lamunan
Menoreh setitik memori lama
yang sudah mulai usang
Angin berhembus..
Menelusup segenap rasa gundah
Kau terasa begitu dekat
Begitu ingin kudekap
Namun hatiku terikat
Pada setiap detak nafas waktu yang menjerat
Seketika kumulai tersadar
Kau semakin jauh dariku
Salahkah jika kuberkata
“Perkenalan merupakan ucapan perpisahan yang tidak kita sadari”
Sunyi kembali menyapa
kini, biar angan yang bicara
Biar kata yang beri makna
“Aku tetap sayang kamu..”
Tidak perlu ada nama
Tidak juga ada cerita
Kuhanya bisa berdoa
Semoga kau bahagia
pun kembali wajahmu mengusik lamunan
Menoreh setitik memori lama
yang sudah mulai usang
Angin berhembus..
Menelusup segenap rasa gundah
Kau terasa begitu dekat
Begitu ingin kudekap
Namun hatiku terikat
Pada setiap detak nafas waktu yang menjerat
Seketika kumulai tersadar
Kau semakin jauh dariku
Salahkah jika kuberkata
“Perkenalan merupakan ucapan perpisahan yang tidak kita sadari”
Sunyi kembali menyapa
kini, biar angan yang bicara
Biar kata yang beri makna
“Aku tetap sayang kamu..”
Tidak perlu ada nama
Tidak juga ada cerita
Kuhanya bisa berdoa
Semoga kau bahagia